Pangandaran – Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan proyek keramba jaring apung (KJA) lepas pantai (Offshore) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada tanggal 24 April 2018. Pembangunan KJA Offshore ini merupakan langkah pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka meningkatkan produktivitas ikan dan membuka lapangan pekerjaan.
Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan unit KJA Offshore ini juga merupakan sebuah proses transfer ilmu dan teknologi kepada para nelayan sehingga dapat memproduksi ikan dengan jumlah yang jauh lebih banyak dibanding dengan cara-cara konvensional, dari hanya 5,4 ton per tahun, menjadi 816 ton per tahun.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan bahwa KJA Offshore mengadopsi teknologi lepas pantai dari Norwegia, serta memiliki beberapa keunggulan yaitu tahan terhadap gelombang dan memiliki ketahanan lebih dari 10 tahun, cukup efektif digunakan dalam budidaya ikan karena mudah dalam pemasangan maupun pelepasan jaring dan memiliki beragam konfigurasi dalam pengoperasiannya.
Dalam mendukung dan meningkatkan proses transfer ilmu dan teknologi berbasis riset pada pelaku kelautan dan perikanan, KKP turut membangun Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (Piamari). Piamari dibangun sebagai stasiun riset kelautan dengan referensi Monterey Bay Aquarium Research Institute.
Sebagai pusat riset terintegrasi, Piamari memiliki fasilitas riset workshop, laboratorium, bengkel kerja untuk pengujian dan mengembangkan peralatan /instrumentasi kebutuhan survei dan eksplorasi aquarium dengan fasilitas klimatisasi, hingga museum bahari.
Dengan dibangunnya Piamari, tentunya dapat mendukung pengelolaan potensi perikanan di Samudera Hindia Timur, melalui pengembangan deep sea resources dan deep sea fisheries, energi terbarukan dengan memanfaatkan gelombang laut dan pengamatan gempa tsunami.
Di samping itu, KKP sangat serius dan fokus dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) kelautan dan perikanan yang kompeten dalam mewujudkan industri sektor kelautan dan perikanan melalui pembangunan Politeknik KP, salah satunya yakni Poltek KP Pangandaran pada tahun 2017. Poltek KP Pangandaran adalah lembaga pendidikan vokasi dalam bidang kelautan dan perikanan yang pada tahun pertama memiliki animo pendaftaran sebanyak 248 orang dengan kapasitas peserta didik sebanyak 75 orang. Terdapat tiga program studi di Poltek KP Pangandaran yakni Pengolahan Hasil bLaut, Budidaya Ikan dan Teknologi Kelautan.
“Dengan pembangunan Piamari dan Poltek KP Pangandaran diharapkan dapat mendukung dan terjadi integrasi fungsi dalam penggunaan KJA Offshore di mana KJA offshore dapat berfungsi juga untuk riset perikanan budidaya laut dan tempat praktik bagi para taruna untuk melahirkan lulusan yang kompeten dibidangnya. Dengan demikian pada satu kawasan di Pangandaran ini akan terjadi sinergi fungsi riset, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan dan fungsi produksi yang saling berkaitan. Hal ini juga merupakan langkah nyata KKP dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujar Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Maman Hermawan.**Humas BRSDM KKP