Jakarta, Maritim
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta komit untuk terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah gencar dikerjakan di berbagai wilayah Jakarta. Apalagi, Kadin memiliki peran yang sangat strategis, di mana sebagai wadah berhimpunnya para pelaku usaha.
Di sisi lain, Kadin Jakarta juga menyatakan niatnya untuk berinvestasi sebesar 80% pada program pemerintah Rumah DP 0%.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Eddy Kuntadi, pada kesempatan Rapimprov V tahun 2018, di Jakarta, kemarin.
Hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, para pengurus Kadin Kota dari 5 wilayah DKI Jakarta serta para undangan.
Menurut Eddy, sebagai mitra pemerintah, Kadin berupaya mengintegrasikan berbagai program dan kegiatannya dengan yang dimiliki oleh pemerintah. Mengingat proses pembangunan itu membutuhkan dukungan banyak dari berbagai elemen.
Tahun ini Rapimprov Kadin DKI Jakarta mengambil tema ‘Meningkatkan Sinegitas Kadin dan Pemerintah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan dan Berdaya Saing’. Dengan subtema ‘Memperkokoh Peran Kadin dan Dunia Usaha dalam Pembangunan Infrastruktur untuk Meningkatkan Pertumbuhan Perekonomian Jakarta’.
“Kami berupaya mendorong percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung kegiatan perekonomian Jakarta. Agar Jakarta menjadi kota jasa, Jakarta Services City, yang handal dan kompetitif,” katanya.
Menyinggung soal program pemerintah Rumah DP 0%, tambah Eddy, pihaknya menyambut baik langkah pemprov DKI Jakarta yang mengandeng Kadin sebagai mitra kerja. Di mana kemitraan ini menjadi gerbang investasi bagi pihak swasta.
“Ke depan, Kadin DKI Jakarta akan berinvestasi sebesar 80% pada program Rumah DP 0%. Di mana pemerintah hanya 20%. Sisanya investasi dari kami,” ujar Eddy.
Sedangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menjelaskan pengusaha DKI Jakarta dapat berperan aktif dalam proses pembangunan di Ibukota. Khususnya di sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat, perdagangan dan industri, sesuai program pembangunan yang dicanangkan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional hingga kini masih menjadi incaran para investor, terutama di bidang jasa dan perdagangan. Sedangkan untuk industri manufaktur, investor lebih memilih di luar Jakarta, karena lahan dan upah di DKI Jakarta saat ini sudah tergolong tinggi,” kata Sandi. (M Raya Tuah)