GUNA optimalkan program Tol Laut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menekan disparitas harga bagi masyarakat di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (Menhub) bemaksud menambah jumlah pelabuhan feeder (pengumpan) dengan melibatkan pelayaran rakyat (Pelra). Usai menjadi pembicara dalam Dialog Kritis Solutif Untuk Negeri di Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis lalu, Menhub katakan: “Saya cenderung menindaklanjuti usulan Prof. Yamin Jinca Guru Besar Transportasi Universitas Hasanuddin, agar kita sebanyak mungkin membangun pelabuhan pengumpan di beberapa tempat, seperti di Sulawesi Utara, Ambon, Maluku Utara, dan Papua. Di Miangas sudah kita bangun feeder yang harus diciptakan oleh pelra”.
Menurut Menhub pelra merupakan ujung tombak di daerah yang sulit dijangkau. Hal lainnya menurut Menhub dengan melibatkan pelra, dapat memberi kesejahteraan bagi masyarakat. Ke depan pemerintah fokus mengelola barang-barang apa yang diangkut dengan kapal tol laut, disesuaikan jenis kapal yang melayani. Kapasitas kapal akan disesuaikan dengan besar kapal yang mengangkut barang tol laut. Menhub sebutkan akan terus memberi subsidi biaya kapal. Ujarnya: “Kalau subsidi itu harus, karena selain untuk masyarakat, barang-barang ini memang harus dibawa dengan suatu jumlah dan suatu tujuan yang tidak favorit. Karenanya pemerintah turun tangan agar barang itu lebih pasti ada dan harganya lebih murah”.
Pada penandatanganan perjanjian dan berita acara serah terima hibah kapal pelra dari
Ditjenla kepada Pemda di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Kamis lalu. Kemenhub menyerahkan 24 unit kapal kepada 24 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Menhub menyebut bahwa ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelayanan rakyat yang banyak sekali manfaatnya. Jelas Menhub: “Presiden dan Wapres ingin pelayaran rakyat bangkitkan aksesibilitas ke daerah terpencil. Sesuai dengan Nawacita pesan yang ingin disampaikan yakni membangun dari pinggiran dan pastikan konektivitas. Banyak manfaat membangun kembali pelra yang relatif sedang susah perkembangannya, membangun kembali kearifan lokal dengan keahlian bangsa Indonesia dalam membangun kapal pinisi, dan memberi kesempatan kerja bagi para perajin pembangunan pelra, khususnya di Sulawesi Selatan”.
Pada kesempatan itu, Menhub berpesan kepada Bupati dan Walikota untuk terus merawat Kapal Pelra dan mengembangkan jumlahnya. Ujar Menhub: “Kami harap Kapal Pelra dirawat dengan baik. Kalau bisa ikut membangun juga agar Pelra menjadi suatu hal yang masif. Pada tahun 2017 membangun 24 dan tahun 2018 akan membangun 100 kapal lagi. Kita akan bagikan lagi nantinya. Harapannya dengan 124 itu bisa jadi benih yang baik untuk pengembangan pelayaran”. ***LIES/Kug/Maritim