EMPAT Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor kepelabuhanan, dapat penugasan untuk terus membangun dan mengembangkan sarana pelabuhan, mendorong program Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yang salah satunya berupa komitmen untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Keempat BUMN tersebut yakni PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II/Indonesia Port Corpoation (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero).
Melalui siaran pers akhir pekan lalu, Ahmad Bambang Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang tuturkan pembangunan pelabuhan tersebut gencar dilakukan demi terciptanya konektivitas antar wilayah di Tanah Air dan wujudkan program tol laut yang dicanangkan pemerintah. Selain jadi alat pemersatu, terciptanya konektivitas juga berdampak positif bagi perekonomian. Sebab, biaya logistik akan turun yang berimbas pada penurunan harga-harga komoditas.
Adapun detail proyek yang dikerjakan BUMN pelabuhan tersebut antara lain:
PT Pelindo I membangun Terminal Petikemas Tanjung Pinang berkapasitas 80.000 TEU’s; Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung dengan kapasitas 700.000 TEUs’. Juga akan teruskan
kembangkan Terminal Petikemas Belawan fase II berkapasitas 3 juta TEU’s dan Terminal Petikemas Sibolga kapasitas 50.000 TEU’s. Kesemuanya dijadwalkan rampung pada 2018.
PT Pelindo II/Indonesia Port Corporation (IPC), membangun Terminal Kijang di Pontianak berkapasitas 1,5 juta TEU’s yang dijadwal selesai pada 2019. Terdapat pula rencana lakukan pembangunan Pelabuhan Sorong di Papua yang saat ini masih dalam proses uji kelayakan.
PT Pelindo III menggarap proyek Terminal Petikemas Teluk Lamong dengan kapasitas 1,5 juta TEU’s, Pembangunan Pelabuhan Benoa untuk Kapal Pesiar (5.000 pax). Selain itu, juga akan membangun Pelabuhan dan Terminal Petikemas Gilimas, Lombok dangan kapasitas 1juta TEU’s + 5.000 pax Cruise, yang ditargetkan selesai pada Mei 2019. Sejauh ini, Pelindo III juga telah menyelesaikan pembangunan Terminal Petikemas yang sudah operasi pada 2017 dengan kapasitas 500 – 750.000 TEU’s. Di Maumere, Waingapu, Kalabahi dan Kupang.
Pelindo IV akan menggarap proyek Makassar New Port yang ditarget selesai pada 2019 dan Pelabuan Bitung.
Pembangunan pelabuhan ini, merupakan bagian konsep jadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 East Asia Summit (EAS) pada 13 November 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar.
Untuk mencapai ini, agenda pembangunan Indonesia akan difokuskan pada 5 pilar utama: membangun kembali budaya maritim Indonesia, menjaga sumber daya laut dan ciptakan kedaulatan pangan laut dengan menempatkan nelayan pada pilar utama. Pemerintah akan terus memberi prioritas pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, deep seaport, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim.
Selain itu, pemerintah akan terus mendorong penerapan diplomasi maritim, melalui usulan peningkatan kerja sama di bidang maritim dan menangani sumber konflik, seperti pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran laut dengan prioritas laut harus menyatukan berbagai bangsa dan negara dan bukan memisahkan.
Pungkas Deputi Bidang KSPP Kementerian BUMN: “Pemerintah concern dalam membangun kekuatan maritim sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga keselamatan pelayaran dan keamanan maritim” ***ERICK A.M.