“Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan strategis dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kelautan dan perikanan. Hal ini diwujudkan melalui penyediaan SDM kompeten sesuai kebutuhan sektor. Pasalnya, pengembangan SDM KP merupakan salah satu program prioritas KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).” Papar Kepala BRSDM M. Zulficar Mochtar dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pendidikan dan Apresiasi Tugas Belajar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang bertempat di Ruang Tuna Gedung Mina Bahari IV, Jakarta.
Kerja sama yang diinisiasi oleh Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) – BRSDM terlaksana dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, serta melibatkan delapan perguruan tinggi ternama di Indonesia yang memiliki program studi yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan. Delapan perguruan tinggi tersebut yakni Insititut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya, Universitas Pattimura (UNPATTI), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Institut Teknlogi 10 November (ITS), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Universitas Gajah Mada (UGM).
“Delapan perguruan tinggi ini sangat strategis perannya untuk membangun ketangguhan SDM di KKP untuk mengawal berbagai persoalan, tantangan dan masalah-masalah yang tengah di hadapi. Meskipun kita memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar, akan tetapi potensi saja tidak cukup. Dibutuhkan dukungan SDM yang tangguh, kompetitif dan melingkupi berbagai area. Kolaborasi perguruan tinggi dengan kementerian ini juga akan menjadi satu aspek yang sangat strategis untuk mengawal SDM KP ini lebih efektif kedepannya,” papar Zulficar.
Terlebih disampaikan bahwa tantangan yang dihadapi oleh KKP semain besar dan dinamis. Salah satunya yakni permasalahan terkait Illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing. Tentu hal ini tidak dapat diselesaikan dengan cara biasa dan memerlukan SDM yang berkompeten, memiliki integritas yang tinggi, pengetahuan yang luas, ketrampilan yang memadai, produktif dan berdaya saing.
“Apabila IUU Fishing digolongkan sebagai ‘transnational organized crime’ maka penangannya akan membutuhkan SDM dengan kualifikasi yang sangat khusus. Oleh karena itu, perlu peningkatan kapasitas SDM hingga tingkat pendidikan master dan doktor untuk menangani hal tersebut. Kejahatan transnasional akan menjadi isu terpenting bagi para pengambil keputusan abad ke-21. Untuk itu, salah satu kegiatan utama di BRSDM melalui Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) adalah Tugas Belajar dan Ijin Belajar baik di dalam negeri dan luar negeri bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” terang Zulficar.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusdik KP Bambang Suprakto turut menyampaikan bahwa delapan perguruan tinggi yang menandatangani Perjanjian Kerja Sama merupakan tempat para pegawai KKP melaksanakan tugas belajar. “Tentu hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka menghadapi tantangan serta isu yang tengah dihadapi,” ungkapnya.
Senada dengan Kapusdik KP, Direktur Pascasarjana Universitas Pattimura Alex Retraubun mengungkapkan bahwa kerja sama yang dijalin antara KKP melalui BRSDM dengan perguruan tinggi yang memiliki bidang studi kelautan dan perikanan sangatlah strategis.
“Kerja sama ini membuktikan bahwa KKP memberikan perhatian pada perguruan tinggi yang memiliki program studi bidang ilmu kelautan dan perikanan. Tentunya kami berharap agar kerja sama ini bisa terus berlanjut. Dengan memberikan kesempatan untuk berkembang, tentunya KKP akan memiliki SDM dengan standar yang tinggi. Kalau diteruskan dan semakin ditingkatkan prestasinya, tentu SDM KKP akan menjadi hebat,” tutur Alex.
Hadir menandatangani Perjanjian Kerja Sama, Kepala Pusdik KP Bambang Suprakto, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, Dekan FPIK UB, Direktur Pascasarjana UNPATTI, Direktur Pascasarjana Universitas Brawijaya, Dekan FIKP UNHAS, Direktur Akademik ITS, Wakil Dekan FPIK UNSRAT, Ketua Prodi Pascasarjana MSDP UNDIP, serta Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM), yang disaksikan oleh Kepala BRSDM, M. Zulficar Mochtar dan Sekretaris BRSDM Maman Hermawan.
Selain itu disampaikan bahwa pembanguan SDM KP juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang menyampaikan bahwa fokus pemerintah di tahun 2019 adalah pembanguna SDM, melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, sehingga setiap kementerian harus mulai merancang apa yang akan dikerjakan dalam kerja besar pembangunan SDM. BRSDM telah memiliki 20 pendidikan vokasi yang terbagi dalam 1 Sekolah Tinggi Perikanan (STP), 1 Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) dan 9 Politeknik Kelautan dan Perikanan.**Humas BRSDM KKP