SETELAH hampir dua bulan sandar di Kalimas, Rumah Sakit (RS) Terapung “Ksatria Airlangga” kembali mengarungi laut melakukan bakti sosial pengobatan ke pulau-pulau di Kabupaten Smenep,Madura. Kapal phinisi yang disulap menjadi rumah sakit ini melanjutkan perlayaran ketiga ke Pulau Sapeken. RS terapung “Ksaria Airlangga” memiliki dua ruang operasi serta beberapa ruangan pelayanan kesehatan lain ini akan menempuh perjalanan panjang selama 24 jam untuk sampai ke tujuan, membawa obat-obatan serta tim medis 89 orang, terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dokter hewan, ahli gizi hingga perawat. Mereka sandar di Sapeken mulai 2 hingga 6 Mei 2018.
“Karena jumlah pasien yang akan kami tangani sekitar 920 pasien dengan berbagai keluhan, kami menurunkan lebih banyak tenaga medis spesialisasi lebih lengkap. Sebelum memulai lakukan pengobatan gratis dengan tema “Bakti Sapeken” ini kami sudah lebih dahulu survey dan melakukan persiapan di pulau terluar Madura itu. Hasilnya tak hanya para wanita hamil saja yang akan ditangani tetapi juga operasi bibir sumbing, dengan mengikutsertakan dokter kecantikan dan estetika” jelas Dr. Agus Hariyanto, Direktur RS Terapung “Ksatria Airlangga”.
Bakti sosial RS Terapung “Ksatria Airlangga” kali ini, hampir sama dengan saat mereka ke Bawean dan pulau Kangean beberapa waktu lalu, yang seluruhnya dibiayai oleh donatur, yang sebagian besar perusahaan BUMN dan perusahaan yang memiliki kantor di Jatim. Dan kali ini gaung RS Terapung sudah sampai ke ibukota. Investree salah satu perusahaan peer to peer landing, berkenan membantu biaya operasional kapal dan obat serta alat kesehatan. Sedang tenaga medis termasuk dokter spesialis semua tak mau dibayar.
Dr Amirrudin, Co-Founder Investree yang hadir dalam pelepasan RS Terapung ke Sapeken mengaku dirinya sudah terlibat sejak awal pemesanan kapal Phinisi di Makasar 2016, tetapi bantuannya bersifat pribadi. Katanya: “Saya bukan alumni Unair tetapi teman Dr.Agus, satu angkatan Paskibraka Nasional dulu. Saat bertemu beliau ceritakan rencana timnya membuat RS Terapung. Saya lihat ini merupakan langkah besar untuk menjangkau masyarakat. Karena itu saya memutuskan ikut membantu sejak awal”.
Mencermati kisah-kisah heroik RS Terapung “Ksatria Airlangga” membantu proses kelahiran di atas kapal hingga operasi katarak, Amirrudin pun melibatkan perusahaannya untuk ikut membantu secara langsung. Pungkasnya: “Bantuan kami murni CSR, sejalan misi membantu permodalan pelaku UMKM, dan RS Terapung pun membantu masyarakat dalam layanan kesehatan secara maksimal diatas kapal”. ***AYUDHIA/Sub/Maritim.