OPERASI JARING WALLACEA, BC JAGA KEAMANAN PERAIRAN

Makassar, Maritim

DIREKTORAT Jenderal Bea Cukai (BC), merupakan salah satu ujung tombak pendapatan negara, melalui penerapan bea masuk/keluar perdagangan, serta penarikan cukai terhadap berbagai komoditas tertentu yang diperdagangkan di dalam negeri. Terkait tugasnya, BC kembali melaksanakan Operasi Jaring Wallacea (OJW) 2018, yang secara khusus mengawasi wilayah tengah/timur perairan Indonesia. Hal itu sebagai upaya menjaga keamanan perairan dari penyelundupan, mengingat masih tingginya potensi pelanggaran terhadap Undang-Undang Kepabeanan dan Peraturan Perundang-undangan lain yang dalam pelaksanaannya dibebankan kepada BC.

Dalam pembukaan OJW 2018 di dermaga Soekarno Hatta, Makassar, Bahaduri Wijayanta Direktur Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai,  menyatakan bahwa OJW 2018 kembali digelar selama 45 hari sejak 24 April mengingat sukses OJW di tahun-tahun sebelumnya. Gelaran operasi terbagi dua periode, dengan sasaran mencegah berbagai masukya barang-barang yang dibatasi atau dilarang. Di antaranya senjata ilegal, minuman keras, hasil hutan kayu dan tambang, illegal fishing, ballpress (pakaian bekas) melalui Dili, Timor Leste dan Wanci-Wanci, serta narkotika melalui Nunukan dan Timor Leste.

Patroli Laut OJW 2018 melibatkan 11 satuan kerja, terdiri dari Direktorat Penindakan dan Penyidikan, Kanwil-kanwil BC Kalimantan Bagian Timur, Kalimantan Bagian Selatan, Sulawesi Bagian Utara, Sulawesi Bagian Selatan, Maluku, Bali NTB dan NTT, Papua, Pangkalan Sarana Operasi BC Pantoloan, Tanjung Priok, dan Sorong. Tujuh unit kapal patrol dan dua unit kapal cadangan didukung lebih 130 personel teribat mengawasi tujuh wilayah perairan Indonesia Bagian Timur.

Pelaksanaan OJW 2018 ini merupakan lanjutan sukses operasi di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 dan 2017, BC berhasil lakukan 17 penindakan, dengan mengamankan 28,2 ton dan 2.500 ammonium nitrat, 100 m³ kayu ulin dan meranti, 107,2 Kg rotan, 1169 balepressed, 442 sepeda bekas, 5 kapal penangkap telur ikan terbang, 39.000 batang rokok, ribuan minuman keras, kopra, dan cengkeh. Berbagai penindakan itu merupakan langkah nyata BC dalam melakukan pengawasan terhadap wilayah perairan Indonesia. Selain secara kontinyu melaksanakan OJW, BC juga bekerja sama dengan instansi lain guna meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap potensi peredaran barang larangan dan pembatasan.

Untuk melakukan pengamanan, BC juga bersinergi dengan intelijen di sisi darat guna mengetahui alur pergerakan barang ilegal. Ungkap Wijayana: “Petugas kami di darat dan di laut bersinergi, sehingga arus data dan komunikasinya bagus”. ***ADIT Dps/LIES Kug.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *