PENUMPANG ANGKUTAN LAUT SUKAI RUTE PERINTIS

Jakarta, Maritim

SETELAH menurun di tahun sebelumnya, pada Januari – Maret 2018 penumpang angkutan laut domestik mencatat pemulihan. Kenaikan penumpang di pelabuhan singgah, jadi motor utama pertumbuhan penumpang, sedang tren di tiga pelabuhan utama, konsisten turun dalam tiga tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan 3 tahun terakhir, jumlah penumpang angkutan laut tiga bulan pertama 2018 naik 32,69% menjadi 4,83 juta. Jumlah penumpang di pelabuhan singggah atau pelabuhan lainnya naik 34,75% menjadi 4,66 juta. Kenaikan penumpang juga terjadi di Pelabuhan Balikpapan sebesar 39,66% menjadi 32.400 orang.

Read More

Empat pelabuhan utama Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar, mencatat penurunan penumpang di kisaran 8,37% hingga 17,79%.. Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar mencatat penurunan jumlah penumpang paling banyak, pada tiga tahun terakhir. Pada periode tiga bulan 2015, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar masih mencetak jumlah penumpang 97.100 orang,  namun kini tersisa 55.900 orang atau susut hampir separuhnya.

Menurut Capt Wisnu Handoko Kasubdit Angkutan & Lalu Lintas Dalam Negeri, kenaikan penumpang di luar pelabuhan utama itu, mencerminkan minat masyarakat menggunakan angkutan perintis masih tinggi. Jelasnya: “Kontribusi tertinggi kenaikan penumpang, datang dari pelabuhan-pelabuhan singgah. Hal ini memberi bukti minat masyrakat menggunakan moda angkutan laut berpotensi tambah, karena Kemenhub akan tambah trayek angkutan perintis menjadi 113 rute dari rute tahun lalu sebanyak 93 rute”.

Jumlah rute angkutan perintis bertambah, berkat penyelesaian 50 kapal pesanan Kemenhub tahun ini. Direncanakan, PT Pelni (Persero) akan mendapat penugasan sebagai operator 46 kapal negara perintis. Kemenhub juga akan membuka lelang bagi perusahaan swasta yang berminat menjadi operator kapal.

O.M Sodikin Direktur Usaha Angkutan Kapal Penumpang dan Perintis PT Pelni berpendapat, penetrasi moda angkutan udara hingga ke wilayah pelosok, jadi salah satu sebab penurunan penumpang angkutan laut. Fasilitas angkutan udara juga dinilai lebih nyaman dengan waktu tempuh jauh lebih cepat dibanding angkutan laut. Sodikin katakan, di kuartal I/2018, Pelni memperkirakan jumlah penumpang turun 1%-2%. Secara tahunan, penurunan rerata 2%-3%. Menurutnya penumpang angkutan laut saat ini masih tersisa di rute-rute perintis dan rute-rute jarak dekat dan menengah.

Tren ini diperkirakan bakal bertahan karena angkutan laut merupakan moda transportasi yang bisa diandalkan. Dia mencontohkan, saat ini tidak ada penumpang angkutan laut jarak jauh yang menempuh rute Jakarta-Belawan atau Jakarta-Papua. Punkasnya: “Dari data kami, mereka itu suka jarak dekat, Batam-Belawan misalnya. Kalau untuk rute Jakarta-Medan kini sudah tak laku”. ***MRT/2701

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *