PELABUHAN Indonesia III (Persero)/Pelindo III menetapkan target dapat menyelesaikan pembangunan dan renovasi gedung terminal penumpang kapal laut, pada 11 pelabuhan di Indonesia.Sebagian besar fasilitas yang dibangun/novasi, berada di Provinsi NTT, meliputi L Say Maumere, Ende, Ippi, Kupang, Waingapu, dan Kalabahi. Juga di Bima NTB, dan Benoa Bali, serta untuk Kalimantan, di Batulicin, Sampit, dan Kumai.
Hal itu diungkapkan Ari Ashkara, CEO Pelindo III pada peresmian terminal penumpang di Pelabuhan Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat lalu. Pada kegiatan yang dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya disebutkan, Pelindo III optimis dapat selesaikan seluruh pembangunan pada akhir tahun 2019.
Menurut Ari Ashkara, hal terpenting dibangunnya terminal penumpang di pelabuhan kecil ialah untuk memberi layanan terstandar, yang mempunyai nilai terendiri bagi bisnis, karena dampak ikutannya bisa meningkatkan transportasi laut menjadi lebih aman dan penumpang kapal laut juga nyaman, walau dari sisi pendapatan, pelayanan penumpang berkontribusi kecil atau hanya sekitar 2% dari total pendapatan perseroan. Namun sebagai BUMN yang merupakan agen pembangunan negara, Pelindo III tetap aktif menghadirkan infrastruktur transportasi yang representatif bagi penumpang kapal di kawasan timur Nusantara. Desain arsitektural gedung terminal penumpang akan dibangun sesuai dengan karakteristik budaya daerah setempat. Dengan harapan nantinya dapat menjadi bangunan ikonik gerbang laut pariwisata daerah.
“Hal itu seiring dengan proyeksi meningkatnya arus wisdom dan wisman pengguna cruises internasional, karena banyak destinasi wisata tersebar dari Bali hingga Timor yang berciri geografis kepulauan. Potensi ini harus diambil demi mendorong perekonomian warga lokal, dan negara,” ujar Ari Askhara.
GM Pelindo III Maumere Yusvensius Andre Kartiko membenarkan, terkait penerapan desain arsitektural lokal di gedung terminal, dapat jadi daya tarik wisatawan. Seperti di Pelabuhan Maumere yang baru diresmikan, dengan tampilan rumah khas Maumere dengan atap tinggi dan ventilasi relatif besar. Dengan mengusung kearifan lokal, penumpang tak merasa panas berkat sirkulasi udara yang baik membuat nyaman berada di dalam terminal penumpang.
“Untuk Pelabuhan Maumere, dibangun gedung dua lantai seluas 2.500 m2 dengan kapasitas 1.000 penumpang. Sementara untuk Pelabuhan Ende, juga berupa gedung dua lantai seluas 2.300 m2 untuk 750 penumpang. Untuk kedua gedung terminal itu Pelindo III menghabiskan dana hingga Rp 44 miliar,” paparnya.
Dengan dioperasikannya gedung terminal baru di Pelabuhan Maumere, kini alur penumpang kapal laut terpisah dari operasional bongkar muat kargo dan peti kemas, hingga lebih aman. Pungkas Adre Kartiko: “Peningkatan kapasitas terminal, akan mampu mengakomodir arus penumpang di Pelabuhan Maumere dan Ende. dan tak hanya melayani rute antarpelabuhan di NTT, tetapi juga ke NTB, Bali, bahkan hingga Surabaya dan Makasar”. ***MRT/2701