Menperin : Industri Kriya Bantul Didorong Masuk Market Place

Menperin Airlangga Hartarto didampingi Dirjen IKM Gati Wibawaningsih dan Bupati Bantul Suharsono meninjau stan yang memproduksi makanan dari emping melinjo
Menperin Airlangga Hartarto didampingi Dirjen IKM Gati Wibawaningsih dan Bupati Bantul Suharsono meninjau stan yang memproduksi makanan dari emping melinjo

Jakarta, Maritim

Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, mengatakan produk-produk IKM yang dihasilkan dari industri kreatif, di mana bahan bakunya berasal dari lokal dan menghasilkan devisa serta memiliki tenaga kerja yang banyak, hendaknya segera didorong untuk masuk market place yang ada.

Read More

“Karena, industri kreatif seperti ini yang didukung pemerintah ke depannya. Sebab merupakan contoh dari pada ekspor oriented berbahan baku lokal dan padat karya. Tidak ada lagi yang lebih sempurna dari pada ini,” kata Menperin Airlangga Hartarto, saat membuka ‘Pameran Industri Kreatif 2018’, di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (22/5).

Kegiatan ini merupakan kerja sama Ditjen IKM Kemenperin dengan Pemerintah Kabupaten Bantul dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) untuk mendukung pengembangan industri kreatif di daerah-daerah.

Pameran berlangsung pada 22-25 Mei 2018 dan diikuti 48 peserta IKM binaan Pemkab Bantul, Yogyakarta. Berbagai rangkaian kegiatan ditampilkan selain pameran produk kreatif, yakni menggelar acara diskusi, peragaan busana dan kesenian Campur Sari.

Kalau ada daerah lain seperti Bantul ini, tambah Menperin, mungkin ekspor nasional berbahan baku lokal akan semakin meningkat lagi di kemudian hari. Mengingat total ekspor produk APKASI mencapai Rp2 triliun, yang mana Bantul memberikan kontribusi cukup besar hingga hampir Rp1 triliun di dalamnya.

“Karena itu pada 2030, target bersih ekspor nasional ditargetkan mencapai 10% dari PDB. Suatu pencapaian yang pernah kita raih pada 2000 lalu,” kata Airlangga.

Para pelaku industri kreatif perlu memperhatikan beberapa hal penting agar produknya dapat memiliki nilai jual yang tinggi, di antaranya mengikuti selera pasar saat ini, menerapkan standardisasi serta penguatan di aspek kemasan dan merek. Sedangkan, dalam upaya memasuki era revolusi industri 4.0, harus memanfaatkan platform digitalisasi.

Kemenperin mengajak para pelaku IKM nasional supaya ikut serta dalam program e-Smart IKM. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan perluasan pasar bagi produk IKM lokal hingga mampu menembus pintu ekspor.

Sebab, kekuatan industri kreatif nasional itu terletak pada sumber bahan baku lokal yang melimpah, dengan didukung keragaman corak dan desain. Terutama yang berciri khas Nusantara.

Bupati Bantul, yang juga Ketua Bidang Ekonomi Kreatif APKASI, Suharsono, menyampaikan tahun lalu ekspor kriya Bantul mencapai US$77 juta. Selain fasilitasi pembiayaan serta pelatihan teknis dan manajemen, pihaknya juga ingin diwadahi dalam penyelenggaraan pameran sebagai upaya lebih memperkenalkan produk-produk IKM unggulan asal Bantul. (M Raya Tuah)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *