Surabaya, maritim
DALAM rangka mengembangkan bidang kemaritimian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya diminta membimbing Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerjasama pembinaan dan pengembangan institusi oleh rektor kedua institusi. Rektor ITERA Prof Ir Ofyar Z Tamin MSc Eng PhD mengatakan, prospek Sumatera di bidang maritim sangat tinggi. Ke depan, ITERA akan fokus pada ilmu kemaritiman dengan membangun prodi-prodi bidang maritim. Ujarnya: “Kami melihat ITS sangat maju dan piawai di bidang maritim, khususnya teknik perkapalan, karena itu untuk pengembangan ITERA kami mengacu pada ITS”.
Menurut Prof Ofyar, sebagai perguruan tinggi bidang teknologi yang baru disahkan tahun 2012 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI saat itu dan kini menjabat ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, yang juga hadir pada penandatangan MoU, ITERA masih perlu pengembangan berbagai bidang. Ujar Prof Ofyar: “Kami sangat berterima kasih kedatangan kami disambut baik. Saat itu Prof Mohammad Nuh sampaikan ITERA harus bekerja cepat dalam hal kuantitas dan kualitas, karena itu kami adakan MoU ini dengan ITS sebagai kakak kami perguruan tinggi di bidang teknologi”.
Perjanjian antara ITERA dengan ITS ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Dalam prosesnya nanti, ITERA yang memiliki sekitar 250 dosen muda itu, di tahap awal juga akan mengirim 5-10 dosen muda melanjutkan studi S3 di bidang perkapalan di ITS.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD katakan, ITS yang juga menjadi orang tua asuh Institut Teknologi Kalimantan (ITK), juga memiliki tanggungjawab kepada ITERA ‘saudara kembar’ dari ITK. Kedua institut ini didirikan dalam kurun waktu bersamaan. Kata Prof Joni Guru Besar Teknik Lingkungan itu: “Saya sangat senang dengan kerjasama seperti ini, karena belajar yang baik adalah dengan mengajarkan. Kami akan memfasilitasi penuh kerjasama bidang kemaritiman. Jika diperlukan, tak tertutup kemungkinan kerjasama di bidang lain”. ***AYU/Sub/Maritim