Surabaya, Maritim
BADAN Usaha Pelabuhan (BUP), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III jadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor logistik pertama yang terapkan Building Information Modelling (BIM) dalam merencana pembangunan proyek investasi. Konsep inijadi bagian penting penerapan Architecture, Engineering, Construction, Operation dan Maintenance AECOM) dalam membangun infrastruktur pelabuhan, agar lebih cepat terselesaikan.
Husein Latief, Engineering, Information and Communication Technology Director Pelindo III menyebut penerapan BIM memberi banyak keuntungan, utamanya penyampaian suatu proyek sesuai yang diharap, menampilkan informasi digital, yang dapat digunakan pihak-pihak yang memerlukan selama siklus hidup bangunan tersebut. Jelas Husein: “BIM mampu selesaikan masalah di semua tahap seperti desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan yang kerap timbul dalam suatu proyek, yang berdampak pada biaya dan waktu pelaksanaan. Konsep ini juga memiliki akurasi tinggi dan lebih memudahkan perencanaan. Penggunaan teknologi bisa dihubungkan dengan program aplikasi lain untuk dapat hasil optimal”.
Beberapa proyek Pelindo III yang menerapkan BIM antara lain pembangunan Pelindo Place Tower, container yard (CY) dan Flyover Terminal Teluk Lamong, dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, serta CY/dermaga/gudang Pelabuhan Waingapu. Imbuhnya: “Yang pasti penerapan BIM dapat hasilkan desain lebih efisien, terutama pemangkasan biaya yang mungkin timbul selama berlangsungnya proyek akibat beda antara rencana dan realitas di lapangan. Kami
mulai gunakan BIM di triwulan I/2018, dengan perkiraan akan tingkatkan pelayanan bisnis kepelabuhahan dan berdampak positif bagi kinerja perusahaan”.
Terkait dengan kinerja hingga April 2018, Pelindo III mencatat peningkatan arus petikemas dalam satuan boks hingga April tahun 2018 sebesar 6%, terealisasi 1.371.394 boks dibanding periode sama tahun 2017 yang tercatat 1.297.866 boks. Dari satuan TEU’s meningkat 5%, setara 1.686.846 TEU’s dibanding periode sama 2017 yang tercatat 1.600.761 TEU’s.
Sementara itu, dari sisi finansial, Direktur Keuangan Pelindo III U. Saefudin Noer jelaskan tentang pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) bergerak di level Rp 13.887 per USD pada penutupan 30 April 2018, melemah dibanding penetapan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Karenanya, tak terlalu berpengaruh terhadap keuangan perusahaan. Laba usaha Pelindo 3 tercapai Rp 1,14 triliun atau 131% dibanding tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan pesat laba usaha, secara finansial didapat dari bongkar muat petikemas yang naik 12%. Hal itu tak lepas dari komitmen meningkatkan kemampuan handling petikemas dan peningkatan sarana/prasarana bangunan dan fasilitas pelabuhan, hingga diharap dapat percepat arus logistik nasional sesuai program pemerintah” pungkas Saefudin.
Kenaikan signifikan juga diraih kunjungan kapal hingga April 2018, dalam Gross Tonnage (GT). Arus kunjungan kapal di dermaga umum mengalami peningkatan 14%, terealisasi 55.225.412 GT dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 48.270.838 GT. Dalam satuan unit kunjungan kapal meningkat 5% ditahun 2018 sebesar 13.311 unit dibanding periode sama tahun 2017 tercatat 12.725 unit. Kenaikan juga diikuti arus barang sebesar 14% yang tercatat 15.942.459 Ton dibanding periode yang sama tahun 2017, sebesar 13.975.448 Ton.***ERICK A.M.