Jakarta, Maritim
Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, mengukuhkan sebanyak pengurus dan penasehat baru Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) periode 2018-2022, di Ruang Garuda, Gedung Kementerian Perindustrian (Kemeneprin), Jakarta, Selasa (3/7).
Pengukuhan ini dilakukan sebagai rangkaian pasca digelarnya Rapat Umum Anggota (RUA) Iperindo, yang diadakan pada Mei 2018 lalu, dengan memunculkan 3 calon ketua umum. Yakni Eddy K Logam dari PT Logindo Samudera Makmur, Yance Gunawan (PT Dumas Tanjung Perak Shipyard) dan Askan Naim (PT Krakatau Shipyard).
Berdasarkan Keputusan Ketua Umum Iperindo No 007/KEP/IP/DPP-KU/VI/2018 disebutkan Ketua Dewan Penasehat adalah Bambang Harjo. Dibantu anggota Putu Surya Wiryawan, Amir Gunawan, Joeswanto Karijodimedjo, Tjahjono Roesdianto, Marwoto dan Yance Gunawan.
Sedangkan melalui keputusan Ketua Umum Iperindo No 006/KEP/IP/DPP-KU/VI/2018 disebutkan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat adalah Eddy K Logam. Dibantu Wakil Ketua Umum Anita Puji Utami, Nyoman Sudiana, Eddy Widarto, Hilman Risan dan Go Darmadi. Sementara Sekretaris Umum dan Bendahara Umum Askan Naim dan Sri Susiandari.
Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Dana adalah Agus Salim. Dengan Wakil Ketua Jovan, Kurnia Kusherninto dan Robby. Ketua Bidang Advokasi adalah Agus Gunawan. Dengan Wakil Ketua Sudiding Irsyad, Darto Suryo dan Musthofa.
Ketua Bidang Industri Kapal Baja adalah Sophan Sophian. Dengan Wakil Ketua Turitan Indaryo, Listianto K dan Benny Lie. Ketua Bidang Industri Kapal Non Ferroud adalah Satrio Patrisiando. Dengan Wakil Ketua Suprianto, William Jost dan Irwan Hakiki.
Ketua Bidang Industri Penunjang adalah Adi Limansubroto. Dengan Wakil Ketua Edy Cahyono, Siti Nur’aini Andina, Nugroho, Michael Sutandar dan Hendri Pasomba. Ketua Bidang Klasifikasi dan Konsultan adalah Rudyanto. Dengan Wakil Ketua Brigantoro Tomo, Syaifudin Wijaya, Tri Hariyanto dan Ketut Sumbrana.
Ketua Bidang Kerja Sama dan Promosi adalah M Aziz Suyono. Dengan Wakil Ketua Fikri Rumi, Ina Riesiana Vidyanti, Ahlan Zulfakhri, Listio Prihantono dan Arman Suleman. Ketua Bidang Pengembangan SDM adalah M Moenir. Dengan Wakil Ketua Musthofa dan Dian Arifin.
Ketua Bidang Reparasi Kapal adalah Romeo Hasan Basri. Dengan Wakil Ketua M Yusuf, Sudirwan Julius Santosa, Widodo Supriadi dan M Thamrin Baso. Ketua Bidang Industri Penunjang Lepas Pantai adalah Faisal Nur. Dengan Wakil Ketua Imam Sulistyo, Lilik Sutanto dan Aris Wacana.
“Kami menyampaikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus baru Iperindo masa bakti 2018-2022. Semoga dalam menjalankan tugas, amanah dan tanggung jawab dalam mengembangkan industri perkapalan nasional,” kata Airlangga saat menyampaikan kata- pengukuhan.
Sedangkan saat memberikan sambutan, Airlangga minta ke depan Iperindo agar dapat meningkatkan kapasitas industri galangan kapal nasional sampai 2-3 kali lipat. Karena pemerintah telah mencanangkan poros maritim dan Iperindo harus jadi backbone-nya. Sehingga industri ini punya daya saing tinggi di tingkat global.
Di samping itu, lanjut Menperin, Iperindo agar bangun pusat research, development and design (RDnD) untuk perkapalan. Pemerintah akan memfasilitasi super deductible tax bagi industri yang berinovasi.
“Kalau bisa kita kembangkan desain bersama untuk kapal ikan, patroli, tanker dan tugboat,” ujarnya.
Hal lain, pemerintah juga berusaha memperkuat kemampuan desain kapal melalui optimalisasi standard desain kapal series, agar mampu menumbuhkan industri komponen kapal di dalam negeri.
Sementara Ketua Umum Iperindo, Eddy K Logam, menambahkan pihakanya saat ini tengah berupaya untuk mengurangi impor kapal bekas maupun baru. Sehingga kebutuhan kapal di dalam negeri dapat diisi oleh industri galangan lokal.
“Kami juga tengah berupaya mengembangkan industri galangan kapal secara menyeluruh. Yakni industri komponen kapal dalam negeri dapat berkembang seiring dengan perkembangan industri galangan kapal itu sendiri. Karena saat ini impor komponen kapal sudah mencapai 70%,” katanya.
Eddy menjelaskan, industri galangan kapal di Indonesia saat ini telah mampu memproduksi berbagai jenis kapal, mulai dari kapal perintis, kapal tongkang, hingga kapal tunda. Namun untuk kapal tanker, kapal penunjang lepas pantai dan kapal niaga lainnya kebanyakan masih impor dari berbagai negara. (M Raya Tuah)