PERPUTARAN UANG RP.4,6 T & MANFAAT IMF-WBG BAGI BALI

Jumpa pers Bank Indonesia Bali dan awak media di Karangasem
Jumpa pers Bank Indonesia Bali dan awak media di Karangasem

Karangasem, Maritim

DALAM rangka persiapan hingga saat gelar sidang tahunan IMF-World Bank, diprakirakan di Bali terjadi perputaran uang hingga Rp.4,6 triliun, yang terdiri dari biaya bagi infrastruktur, pengeluaran panitia dan belanja 15.000 peserta yang mewakili 189 negara selama kegiatan berlangsung, juga terdapat manfaat lain dalam jangka pendek dan jangka panjang bagi Bali.

Read More

Causa Iman Karana Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Bali, jelaskan total nominal Rp.4,6 triliun itu merupakan manfaat jangka pendek konferensi keuangan terbesar itu, dirinci berasal dari biaya pembangunan infrastruktur diantaranya pembangunan under pass di simpang Bandara Ngurah Rai, perluasan bandara dan perampungan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang juga bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang. Sedang lainnya berasal dari biaya pengeluaran yang disiapkan panitia mulai akomodasi, venue, transportasi, keamanan, penanggulangan kemungkinan bencana hingga layanan kesehatan.

“Untuk tingkat spending peserta selama pertemuan, diperkirakan mencapai Rp.1 triliun, karena tak hanya even utama saja yang dimulai dari 12-14 Oktober 2018, tetapi juga sudah mulai dari 8-18 Oktober 2018 para peserta IMF-WBG Grup mulai mengikuti rangakaian 2.000 pertemuan atau seminar” jelas Causa, di Karangasem usai ikuti persembahyangan bersama panitia IMF-World Bank di Pura Besakih.

Dalam jangka panjang, bagi Bali dan Indonesia, perhelatan ini merupakan percontohan dari penyelenggaraan even besar lain yang dapat diadakan di Bali atau di Indonesia. Dampak ekonomi selain di Bali juga akan menyebar ke daerah lain yang menjadi daerah kunjungan tamu negara IMF-WBG seperti di Labuan Bajo, Danau Toba dan daerah Jawa.

Dampak jangka panjang lainnya, kata Causa adalah transfer ilmu pengetahuan tentang isu terbaru ekonomi, finansial atau kesepakatan dagang antar negara. Diantaranya terkait wacana pertumbuhan ekonomi inklusif, ketahanan ekonomi, ekonomi digital, perang dagang dsb. Karenanya ia mengharap penyelenggaraan IMF-WBG di Bali berjalan tertib, aman dan lancar yang akan jadi kebanggaan akan berdampak pada kepercayaan harga tinggi Bali sebagai tuan rumah penyelenggara even besar kedepan. ***ERICK ARHADITA 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *