PELINDO III MERAIH LABA USAHA RP.1,8 TRILIUN

Jajaran pemucuk Pelindo III saat jumpa awak media
Jajaran pemucuk Pelindo III saat jumpa awak media

Surabaya, Maritim

BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III hingga Juli tahun 2018 telah mencatat laba sebesar Rp 1,8 triliun. Capaian ini diperoleh karena meningkatnya kinerja bongkar muat BUMN operator pelabuhan tersebut pada semua komoditas. Ari Ashkara CEO Pelindo III pada jumpa pers di Jakarta, Kamis lalu mengungkapkan: “Peningkatan bongkar muat yang dicapai, mulai dari segmen petikemas, barang non-petikemas, dan LNG (liquified natural gas/gas alam cair). Serta juga karena meningkatnya total jumlah kunjungan kapal pada pelabuhan-pelabuhan yang dioperatori Pelindo III pada tujuh provinsi di Indonesia”.

Read More

Berdasar data Humas Pelindo III, peningkatan bongkar muat petikemas tumbuh 6% year on year (yoy) dari 2,23 juta boks setara 2,75 TEU’s per Juli tahun 2017, menjadi 2,35 juta boks setara 2,92 juta TEU’s per Juli tahun ini. Jelas Ari Ashkara: “Pelayanan petikemas menjadi kontributor tertinggi, mencapai 60% dari total pendapatan perseroan. Pendapatan dari layanan peti kemas internasional berkontribusi Rp 2,2 triliun dan dari domestik sebesar Rp 1,04 triliun”.

Bongkar muat barang dalam satuan meter kubik juga meningkat dari 1,33 juta meter kubik per Juli 2017 menjadi 1,75 juta meter kubik pada periode yang sama atau meningkat 32% yoy. Peningkatan didapat dari barang-barang project cargo, komoditas kayu olahan dan kayu lapis, serta alat berat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Emas Semarang. Peningkatan signifikan tercatat pada bongkar muat komoditas LNG dari 3,89 juta MMBTU per Juli tahun 2017 menjadi 5,51 juta MMBTU atau melonjak 42% yoy. Peningkatan tersebut membuat Pelindo III siap berekspansi menggarap pasar layanan bongkar muat energi.

“Pelindo III jujga telah berekspansi mengoperasikan tank farm di Pelabuhan Benoa Bali, Tanjung Perak Surabaya, dan Tanjung Emas Semarang. Melalui lini usaha Pelindo Energi Logistik (PEL) melakukan sinergi BUMN dengan PP Energi sebagai kerja bersama menekan biaya logistik distribusi energi nasional, terutama yang ramah lingkungan seperti LNG” imbuh CEO Pelindo III.

Sementara itu Operation and Commercial Director, Mohammad Iqbal, mengungkapkan bahwa meski kunjungan kapal yang tercatat 23.307 unit per Juli tahun ini hanya tumbuh tipis 1% yoy, namun seiring tren pengoperasian kapal dengan ukuran kian besar, secara bobot total kapal yang sandar meningkat hingga 14% yoy atau dari 86,6 juta GT (Gross Tonnage) per Juli tahun 2017 menjadi hingga 98,3 juta GT pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Inovasi Logistik: Tren peningkatan ukuran kapal sekaligus menjadi tantangan bagi operator terminal untuk meningkatkan produktivitas kinerja, dengan melakukan berbagai inovasi. Misalnya tim IT Pelindo III yang membuat aplikasi Home Terminal Service menjadi aplikasi pertama di sektor kepelabuhanan yang dapat layani vessel service, port activities, logistics, dan container management dalam one touch service.

Jelas Iqbal: “Yang dijalankan Pelindo III bukan monopoli bisnis, tapi justru mengakomodir integrasi berbagai layanan dari sejumlah fihak melalui inovasi teknologi. Kompetisi dilakukan dengan memberi solusi lewat simplifikasi proses bisnis sebagai bagian dari pelayanan untuk mempermudah kebutuhan pengguna jasa”.

Mohammad Iqbal juga beri contoh lain inovasi yang dilakukan Pelindo III, yaitu  MiniCon (mini container), petikemas mini berukuran sekitar sepertiga lebih kecil. Hingga 3 MiniCon dapat dimuat sekaligus ke dalam 1 peti kemas ukuran 20 TEU’s. Ide membuat MiniCon muncul sebagai solusi logistik untuk permasalahan real di lapangan. Katanya: “Dengan MiniCon biaya lebih efisien, karena MiniCon dalam petikemas dapat dibongkar langsung di distribution center untuk langsung diangkut ke truk. uingga biaya pekerja dan handling di gudang lokal dapat dihilangkan. Proses distribusi pun lebih cepat 2-3 hari”.

Pelindo III juga akan mengakuisisi workshop PT Semen Indonesia Logistik (SILOG) oleh cucu usaha Pelindo III PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) dengan investasi sebesar Rp 50 miliar. Akuisisi workshop seluas 7.768 meter persegi serta peralatan kerja milik PT SILOG, hingga Pelindo III dapat lengkapi layanan BIMA di bidang perawatan dan teknik permesinan peralatan logistik. Sebelumnya di Terminal Berlian yang dikelola BJTI Port sudah tersedia fasilitas shore connection atau penyediaan listrik untuk sumber tenaga mesin kapal saat sandar, hingga lebih hemat karena tak perlu menggunakan bahan bakar minyak.

Demi memberi layanan setara airport, di Terminal Gapura Surya Nusantara (GSN) juga telah tersedia Capsule Hotel pertama yang ada di gedung terminal penumpang kapal laut di Indonesia.Pelaku bisnis maritim di Surabaya juga akan nikmati fasilitas menara pusat bisnis pertama di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, dengan dibangunnya Pelindo Place, setinggi 23 lantai dengan konsep green building dan menelan anggaran hingga Rp 466 miliar. Adanya Pelindo Place yang dikelola Pelindo Properti Indonesia akan membuat komunikasi bisnis antarinstitusi jadi lebih efisien dan lebih hidup (lively).***ERICK ARHADITA

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *