
Denpasar, aritim
PULAU Serangan yang berada di wilayah Kota Denpasar, didorong menjadi destinasi baru dan kawasan wisata unggulan berbasis bahari. Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra Anggota DPR RI mengatakan Pulau Serangan berpotensi besar jadi destinasi khas pariwisata, karena memiliki keindahan pantai dan bawah laut. Di samping itu, di pulau yang berhadapan dengan Pelabuhan Benoa ini, juga terdapat Pura Sakenan yang dibangun oleh Dang Hyang Nirarta, penyebar dan pengembang awal ajaran Hindhu di Bali.
Pantai yang mengitari dan pemandangan bawah laut tak kalah dengan Nusa Dua yang dapat memperkaya wisata pantai di Denpasar melengkapi Sanur yang lebih dulu masyhur. Katanya saat menghadiri pertemuan tokoh masyarakat Serangan dengan pengembang PT Bali Turtle Island Development (BTID), Jumat lalu: “Pengembangan Pulau Serangan hendaknya segera dilakukan agar menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Denpasar”.
Menurut Adhi Mahendra, pertemuan tersebut terkait adanya rencana penataan kawasan tersebut oleh BTID yang telah lama vakum. Pengembangan Serangan memiliki arti penting dan strategis bagi masyarakat dan pariwisata Kota Denpasar. Selain memiliki keindahan pantai dan bawah laut, juga luar biasa serta kekayaan spiritual selain lokasinya yang strategis dicapai dari berbagai wilayah. Pengembangan Pulau Serangan oleh BTID akan memberi dampak yang baik dari segi perekonomian dan penataan kawasan.
Namun, Adhi Mahendra ingatkan agar pengembangan kawasan Serangan tetap menjaga kearifan lokal dan kawasan spiritual Pura Sakenan yang disakralkan masyarakat. Ujarnya:
“Jadi apapun bentuk pengembangannya jangan sampai meminggirkan kearifan lokal termasuk peran masyarakat setempat”.
Pengembangan kawasan yang dilakukan BTID meliputi lahan seluas 500 hektare yang di antaranya merupakan hasil reklamasi beberapa tahun lalu. Adhi Mahendra berharap semua pihak mendukung rencana pengembangan kawasan ini agar menjadi lebih baik dan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Diharap fasilitas penunjang pariwisata yang akan dibangun di sana juga melibatkan tenaga kerja setempat, agar warga di pulau itu tak sekadar jadi penonton di tanah kelahiran sendiri.***ADIT/Dps/Maritim.