Rembang, Maritim
PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menilai, potensi wisata yang ada di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang belum tergarap secara maksimal. Untuk itu, sedang diupayakan mencari formula yang terbaik dalam mengembangkannya. Urip Sihabudin Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jateng bertutur, Lasem punya potensi yang menjanjikan karena memiliki akulturasi budaya yang kuat terutama keragaman umat beragama disana.
Ungkap Urip: “Lasem mempunyai potensi sangat kuat untuk dijual dan menarik wisatawan dari luar negeri. Ini karena keragaman budaya dan akulturasi masyarakat dari berbagai agama yang berdampingan dengan damai. Di Lasem potensi wisata halal sangat menarik karena ada beberapa makanan lezat seperti lontong tuyuhan dan sirup kawista ytang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan wisata halal bagi traveler yang berkunjung di salah satu kecamatan di Kabupaten Rembang tersebut”.
Pemprov Jateng berencana menyatukan wisata dari Semarang menuju ke Lasem. Pasalnya, wisata yang ada di Semarang dan Lasem saling berhubungan yakni menelusuri jaluir sutra Laksamana Cheng Hoo. Akulturasi budaya Tionghoa yang kental membuat diadakannya festival dari Semarang menuju ke Lasem akan menarik banyak wisatawan khususnya dari Tiongkok, dalam rangka mengetahui sejarah panjang napak tilas leluhur mereka yang pernah menduduki Jawa Tengah.
“Kami sedang merencanakan adanya penggabungan wisata dari Semarang menuju ke Lasem. Meskipun ini baru wacana, tetapi jika terlaksana kegiatan ini dipastikan akan mampu menyedot banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Adanya festival Lasem, akan digelar tiap tahun dengan harapan mampu mendongkrak pariwisata disana” ujar Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jateng memungkasi penjelasan kepada “Maritim” di lapangan. ***AYU/Sub/Maritim.
