JAKARTA, MARITIM : Lombok masih berduka. 400.000 pengungsi masih tinggal di kamp kamp pengungsian, kekurangan air di bawah “rumah” baru yang terbuat dari terpal plastik.
Sebagai bentuk kepedulian yang begitu besar pada korban bencana alam gempa bumi yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat dan Palu Sulawesi Tengah, PT. Jakarta International Container Terminal mengucurkan dana lebih dari 500 juta rupiah untuk membantu meringankan penderitaan korban gempa.
Ratusan Perlengkapan shalat, pakaian, selimut, obat obatan, Tenda tenda berkapasitas 40 orang untuk mushola, sekolah dan balai pengobatan dikirim langsung ke Lombok dari Jakarta. Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, JICT juga memasang Toren Toren Air di Lombok Utara dan Timur yang terdampak Gempa cukup parah.
Saat mengunjungi lokasi bencana di Lombok Utara, Direktur Utama PT JICT, Gunta Prabawa menyerahkan bantuan secara simbolis kepada ketua LSM JAGAD (Jaringan Gerak Desa) NTB yang membantu menyalurkan bantuan dari JICT.
Sementara itu, untuk ke Palu Sulawesi Tengah, sebagai langkah awal, JICT mengirimkan bantuan dalam bentuk uang Tunai yang diserahkan untuk membantu kebutuhan medis.
Saat ini JICT masih menjajaki kebutuhan kebutuhan utama yang harus segera dipenuhi untuk mengurangi penderitaan para korban gempa di Palu dengan mengirimkan apa yang sangat mereka perlukan.
“Kami berharap, bantuan yang kami berikan dapat meringankan penderitaan para korban. Kami juga berharap tidak ada lagi bencana besar yang menimbulkan banyak korban”, kata Gunta Prabawa.
Selain bantuan materil, JICT melalui Program CSR nya juga ikut mengirimkan perwakilan untuk menjalankan kegiatan Trauma Healing bagi anak anak korban gempa di Lombok.
“Tanpa mengurangi rasa duka yang sangat dalam atas musibah yang terjadi di Indonesia khususnya Lombok dan Palu, kami dari Jakarta International Container Terminal, sangat senang bisa berbagi dengan mereka yang saat ini sangat membutuhkan. Kami memang di Jakarta, tapi JICT adalah untuk Indonesia. Kami akan terus memberikan perhatian untuk bangsa ini, baik dalam urusan logistik, kepelabuhanan, maupun sosial ekonomi,” Tutup Gunta.
*A.Habib