Kemnaker Susun Glosarium Bidang Penempatan Tenaga Kerja

Sekretaris Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, Edi Purnama (kedua kiri), memimpin finalisasi penyusunan glosarium bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di Yogyakarta.
Sekretaris Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, Edi Purnama (kedua kiri), memimpin finalisasi penyusunan glosarium bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di Yogyakarta.

YOGYAKARTA, MARITIM.

Kementerian Ketenagakerjaan untuk pertama kalinya menggelar finalisasi penyusunan glosarium (kumpulan istilah) bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.

Selama ini banyak istilah data, informasi, program dan istilah lain di bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja yang tidak dipahami masyarakat, pihak-pihak berkepentingan dari instansi lain maupun stakeholder.

“Dengan finalisasi glosarium ini kami berharap masyarakat dapat memahami data, informasi, program maupun istilah dalam bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja untuk mempercepat dan memperlancar pelaksanaan program dan kegiatan ketenagakerjaan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Edi Purnama di Yogyakarta, Senin (22/10/2018).

Dengan disusunnya glosarium ini, informasi mengenai istilah-istilah ketenagakerjaan dapat disebarkan sampai ke daerah agar masyarakat memahami istilah-istilah di bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. Khususnya jika daerah menerima tamu asing, atau berinteraksi dalam sebuah forum internasional.

“Kita berharap, output yang kita hasilkan dapat berguna bagi masyarakat dalam memahami istilah (asing) ketenagakerjaan. Dalam teknis penyusunan ini kita juga mengundang perwakilan dari ILO Jakarta,” jelas Edi Purnama.

Output yang dimaksud, kata Edi, berupa buku Glosarium Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja. “Kenapa kita mesti menyusun glosarium? Selain sebagai modalitas dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, glosarium dapat membantu dalam pengembangan karir,” tuturnya.

Melalui glosorium, terang Edi, nantinya masyarakat dapat pula memahami istilah teknis dan mekanisme bidang ketenagakerjaan. Sehingga bila terdapat mutasi maupun promosi tidak memerlukan waktu lama untuk menyesuaikan diri dan dapat langsung memberikan kontribusinya.

“Glosarium ini juga diperlukan, khususnya bagi mereka yang mengikuti sidang dan negosiasi kerjasama internasional baik di forum bilateral, regional, maupun multilateral,” jelasnya.

Ditambahkan, banyak unit teknis terkait yang banyak memiliki kerja sama luar negeri. Baik dengan organisasi internasional seperti WTO, ILO, G20, APEC dan ASEAN, maupun bilateral seperti dengan Jepang (IJEPA), Australia (IA-CEPA), Uni Eropa (IEU-CEPA).

Purwanto.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *