Jakarta, Maritim
PENJUALAN sejumlah kapal tongkang milik PT Rig Tenders Indonesia Tbk. belum berhasil menggairahkan saham perusahaan agar tumbuh lebih hijau. Yang tampak dari penutupan perdagangan bursa, justru pelemahan hingga lebih dari 3% atau 10 poin ke posisi Rp288. Pada perdagangan saat itu, saham perusahaan sempat menyentuh harga Rp312, hingga akhirnya menuntaskan pergerakan pada zona merah.
Sejak aksi korporasi penjualan kapal tongkang diinformasikan, harga saham RIGS terus melandai. Pada 26 September, berada pada posisi Rp352 dan hingga penutupan hari ini kinerja saham turun mencapai 18,18%. Walaupun melandai, saham berkode RIGS menguat 59,12% sepanjang tahun berjalan.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 30 poin atau 0,52% ke level 5.754,61. IHSG juga memperlihatkan penurunan 9,46% (year to date) dari penutupan akhir tahun 2017 sebesar 6.355,65. Dengan demikian, saham RIGS masih menunjukkan kinerja outperform terhadap IHSG.
Pada paparan publik tanggal 26 September, disebutkan guna mengurangi beban operasional perusahaan telah menjual 8 unit kapal tongkang. Kapal yang dijual merupakan kapal-kapal lama dan sudah tidak beroperasi. Dari penjualan kapal tersebut, perusahaan menghasilkan dana sekitar US$1,8 juta. Hingga saat ini perusahaan memiliki 36 unit Tug Boats (kapal penarik), tujuh unit Self-Discharging Barges, 21 unit Barges (kapal tongkang) dan dua unit Accomodation Work Barges.
Berdasar laporan keuangan Juni 2018, perusahaan membukukan kenaikan penjualan dan pendapatan sebesar 58,14%, naik US$6,68 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya mencapai US$4,23 juta. Beban pokok penjualan dan pendapatan RIGS memperlihatkan penurunan 10,72% dari US$6,05 juta menjadi US$5,40 juta. Pendapatan perusahaan salah satunya berasal dari sewa kapal oleh beberapa perusahaan. Antara lain dari PT Maritim Barito Perkasa yang mencapai US$1,70 juta, meningkat 71,29% dari Juni 2017, PT Arutmin Indonesia sebesar US$4,08 juta atau naik 99,89% dan PT Adaro Indonesia US$614.024 atau naik 161,65%.
Sejalan dengan itu, pendapatan perusahaan yang mengalami peningkatan diiringi perbaikan kinerja laba periode berjalan, menguat lebih 100% menjadi US$1,20 juta dari yang semula mengalami kerugian hingga US$2,86 juta pada periode yang sama tahun 2017. Pada tahun ini, Scomi Vessel Pte. Ltd., anak usaha tidak langsung RIGS melalui kepemilikan saham pada PT Batuah Abadi Lines terpaksa ditutup karena statusnya yang tak aktif. Hal itu ditempuh dengan harapan memberi dampak positif pada efisiensi biaya perusahaan.
Permintaan batu bara domestik Indonesia yang diperkirakan naik sekitar 6% mencapai 114,51 juta ton pada tahun ini akan berdampak pada peningkatan permintaan angkutan untuk batu bara. Kondisi ini diharap jadi peluang untuk peningkatan kinerja ke depannya.
Secara teknikal, harga saham RIGS memperlihatkan pergerakan menurun hingga hampir menyentuh Fibonacci Retracement 38,2%. Indikator Relative Strength Index juga tetap menunjukkan kondisi jenuh jual serta pada indikator MACD menunjukkan momentum yang masih negatif.***MRT/2701