Denpasar, Maritim
AEROFLOT-Rossiya Airlines, maskapai penerbangan asal Rusia, membuka rute penerbangan Moskow–Denpasar pada Senin, (29/10’2018). Pesawat mendarat pukul 08.20, Wita, setelah sebelumnya lepas landas dari Bandara Sheremetyevo Moskow Minggu (28/10) 15.05 local time. Berdasar manifest, tercatat 297 penumpang diangkut pesawat Boeing 777-300ER.
Berdasar codeshare agreement kedua maskapai penerbangan akan lakukan direct flight dari Moskow ke Denpasar sejauh 10.600 km. Terkait hgal itu Duta Besar M. Wahid Supriyadi mengakatakan: “Ini merupakan hari bersejarah dalam hubungan kedua negara. Sebelumnya pada 30 tahun lalu pernah ada penerbangan langsung tetapi masih bersifat charter flight. Dengan adanya direct flight ini akan sangat bermanfaat, terutama bagi wisatawan”.
Tahun 2017 lalu, wisatawan dari Rusia ke Indonesia naik sebesar 37%, menjadi sebanyak 110.000 orang. Dengan penerbangan langsung ini, ditargetkan kunjungan 35.000 wisatawan dalam satu tahun yang diangkut Rossiya, ditargetkan akan meningkat menjadi 145.000 orang. Kata Dubes pula: “Hal ini merupakan wujud peningkatan hubungan kedua negara. Rusia merupakan salah satu dari lima negara Eropa penyumbang wisatawan ke Bali”.
Menurut jadwal, penerbangan Moskow – Denpasar akan dilayani tiga kali sepekan pada hari Rabu, Jumat dan Minggu, dengan nomor penerbangan SU-6295. Sedang Denpasar-Moskow, beroperasi saban Senin, Kamis, dan Sabtu, bernomor penerbangan SU-6296, dengan waktu keberangkatan pukul 10.05 Wita dan tiba di Moskow pukul 17.50 waktu setempat.
Ini merupakan realisasi slot penerbangan winter season. Direct flight jadi bukti Bandara Ngurah Rai dengan runway 3.000 meter, apron, serta fasilitas penunjang seperti garbarata mampu melayani penerbangan jarak jauh dengan pesawat berbadan lebar. Saat ini jumlah wisman asal Rusia lewat Bandara Ngurah Rai hingga September 2018 sebanyak 80.975 jiwa, naik 10,38% dari periode yang sama di tahun lalu, dari sejumlah 73.359 wisatawan.
Sementara itu Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT. Angkasa Pura I (Persero), Devy Suradji menyebutkan saat ini Rusia belum masuk 10 besar negara penyumbang wisman. Untuk itu, ia berharap dengan pembukaan rute ini, jumlah kunjungan dari Rusia akan dapat meningkat dengan pesat.***ADIT/Dps/Maritim.
