Semarang, Maritim
SESUAI dengan keterangan resmi yang baru dirilis, dalam periode 2016-2019 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lakukan penataan kawasan permukiman nelayan dan tepi air di 11 lokasi. Basuki Hadimuljono Menteri PUPR katakan dari 11 kawasan yang ada, tiga kampung nelayan dijadikan percontohan, yakni Kampung Beting (Kota Pontianak), Kampung Sumber Jaya (Kota Bengkulu), dan Kampung Tegalsari (Kota Tegal).
Menurut Menteri PUPR, dari segi estetika, penataan kampung nelayan Tegalsari di Tegal, Jawa Tengah dinilai merupakan salah satu yang terbaik. Ujarnya: “Saat ini progres Kampung Nelayan Tegalsari sudah 80%. Semoga akhir tahun 2018 ini telah selesai”.
Lebih jauh dikatakan penataan tidak untuk membangun pertamanan saja melainkan akan dikembangkan agar dapat menjadi kawasan ekonomi seperti di Bali, antara lain seperti di Jimbaran sebagai kawasan wisata.
Kawasan Nelayan Tegalsari merupakan salah satu hunian kumuh di Kota Tegal memiliki luas 27 hektar, dihuni oleh sebanyak 2.456 jiwa yang sebagian besar adalah nelayan dengan tingkat kekumuhan sedang. Kondisi jalan lingkungan bervariasi dengan lebar antara 1-3 m dan berkelok-kelok tanpa dilengkapi saluran drainase. Elevasi jalan sangat rendah, sehingga cenderung terjadi genangan pasca air pasang (banjir rob). Tingkat kepadatan bangunan di kawasan cukup tinggi hingga rawan bencana kebakaran. Di kawasan ini, terdapat ruang publik berupa lapangan namun sebagian titik digunakan untuk menjemur pakaian.
Penanganan Kampung Tegalsari mulai diinisiasi pada tahun 2015 dengan kolaborasi antara Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Pemerintah Kota Tegal. Komitmen Walikota Tegal dalam penanganan Kampung Tegalsari telah ditunjukkan dengan diterbitkannya SK Walikota Tegal Tahun 2014.
Pada Juli 2016 implementasi penanganan Kampung Tegalsari dimulai dengan pembangunan Tahap I meliputi antara lain turap dan penataan jalan lingkungan tepi air, drainase, jalan sekitar sekolah, MCK komunal, ruang terbuka hijau, dan jalan lingkungan. Pembangunan Tahap I dengan alokasi dana sebesar Rp16 miliar merupakan langkah awal yang dilakukan secara simultan dengan penyusunan rencana penataan kawasan kumuh lebih menyeluruh yakni agenda penataan lingkungan Kampung Tegalsari Tahun 2017-2019.
Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tegalsari dilanjutkan dengan anggaran tahun jamak 2017-2018 sebesar Rp78,11 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Dharma Perdana Muda. Pekerjaan meliputi pemasangan tiang pancang total 16.000 meter, pembangunan jalan paving sepanjang 1.780 meter, jalan lingkungan beton sepanjang 2.754 meter, jetty apung, drainase sepanjang 1.565 meter, penataan ruang terbuka hijau dilengkapi 6 gazebo dan 3 unit MCK komunal. ***UTI/Smr/Maritim
