Gresik Jatim, Maritim
SAMPAI dengan pertengahan tahun 2018, realisasi investasi di Kabupaten Gresik berhasil mencapai di nilai Rp 42,34 triliun. Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Mulyanto. Menurutnya, Gresik masih jadi incaran para investor, karena pembangunan infrastruktur serta stabilitas keamanan yang tetap kondusif, hingga para investor menilai daerah tersebut lebih kondusif dijadikan lokasi untuk mengembangkan usahanya.
Terkait hal tersebut, Mulyanto berujar: “Dibanding dengan realisasi investasi tahun 2017 di Kabupaten Gresik yang hanya Rp. 42,34 triliun, realisasi investasi yang masuk diperkirakan meningkat pada tahun 2018. Pada semester pertama terjitung mulai Januari sampai akhir Juni 2018 realisasi investasi yang dicapai Kabupaten Gresik tercatat sebesar Rp. 48,34 triliun. Dari pencapaian satu semester iti diperkirakan realisasi investasi akan meningkat lebih dari 100% dibanding dengan capaian tahun 2017”.
Mulyanto juga menambahkan, meningkatnya nilai investasi itu juga diikuti perkembangan perizinan yang masuk, sebagai salah satu indikatornya. Selama ini fihaknya telah terbitkan 5.274 izin. Jumlah ini lebih kecil dibanding tahun 2017 lalu yaitu mencapai 8.178 izin. Urainya: “Mulai Juni 2018, pengurusan perijinan harus sesuai Peraturan Pemerintah nomer 24 tahun 2018 tentang pelayanan perijinan berusaha terintegrasi secara elektronik”.
Menurut Mulyanto, saat ini setiap pelaku usaha yang akan mengurus segala periznan dapat melakukan pendaftaran secara elektronik. Mereka akan ditangani oleh lembaga Online Single Submission (OSS), untuk langsung mendapat nomer induk berusaha (NIB). Pungkas Mulyanto: “Cukup banyak pelaku usaha yang memanfaatkan kesempatan ini. Sampai hari ini Lembaga OSS telah menerbitkan 1.712 NIB. Selanjutnya mereka harus lengkapi berbagai berkas pendukung untuk mendapatkan izin dimaksud”.***AYU/Sub/Maritim
