Jakarta,Maritim– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) selama November 2018 mengalami inflasi sebesar 0,27 persen, didorong oleh
kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Demikian penjelasan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, dalam paparan tentang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia kuartal II/2018, Senin (6/8/).
“Jadi penyebab inflasi hingga jelang akhir tahun 2018, ada pada sektor transportasi,”tegas Suharyanto, dalam keterangan pers nya kepada awak media, di Kantor Pusat Statistik, seraya menambahkan, kenaikan harga terjadi di 36 kota IHK, terutama Ambon, Ternate dan Sorong yang cukup tinggi.
Ditambahkan, inflasi kelompok ini pada November tercatat sebesar 0,56 persen dengan andil 0,10 persen. Hal ini disebabkan kenaikan harga angkutan, yang terjadi setiap akhir tahun. Maksudnya, banyak kegiatan akhir tahun sehingga ada kenaikan tarif angkutan laut, penyeberangan, udara dan darat.
Namun sejauh itu lanjutnya, tidak mempengaruhi daya masyarakat. Karena pengeluaran untuk transportasi, sudah diantisipasi sehingga tidak mengurangi daya beli masyarakat atau pengguna jasa transportasi.
Dikatakan,adapun, inflasi tahunan dan tahun kalendernya mencapai masing-masing 3,23 persen dan 2,5 persen dari 82 kota yang disurvei BPS. Dimana 70 kota diantaranya, mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi.
Sementara lanjutnya, inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,05 persen dan terendah Balikpapan . Sedangkan, deflasi terendah di Pematangsiantar dan Pangkalpinang serta tertinggi di Medan.
Sementara itu, inflasi terbesar kedua adalah kesehatan sebesar 0,36 persen. Tetapi, andilnya tidak besar hanya 0,01 persen. Untuk kelompok bahan makanan, inflasinya mencapai 0,24 persen dengan andil sebesar 0,05 persen.
Inflasi disumbang oleh kenaikan harga bawang merah sebesar 0,04 persen. Kenaikan harga bawang merah ini dipicu oleh kondisi cuaca. Dari catatan BPS, kenaikan harga bawang merah terjadi di 74 kota IHK, terutama Cirebon dan Banda Aceh.
Penulis : Rabiatun