Pasuruan Jatim, maritim : Ternyata tak semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta anak-anak usahanya, hanya fokus jadi mesin bisnis pemerintah. seperti yang tercitrakan selama ini. Tetapi juga memiliki kepedulian pada lingkungan strategisnya., seperti yang tercitrakan selama ini. Ini terbukti dengan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), yang ‘getol’ menjaga lingkungan usahanya, dengan kembali menunjukkan komitmennya meningkatkan kualitas lingkungan. Setelah sukses menanam 8.000 bibit pohon mangrove di tahun 2017, kini HCML kembali menanam 12.000 bibit pohon mangrove di garis pantai Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia (World Environment Day/WED) pada Selasa lalu, didahului dengan pembersihan sampah plastik di garis pantai, kemudian disusul penanaman 12.000 bibit pohon mangrove dan pembersihan sampah yang diikuti perwakilan SKK Migas Jabanusa, menejemen dan karyawan HCML, Muspika dan warga masyarakat Desa Semare.
Manager HSE, Rockyanto Sasabone Manager HSE, menjelaskan kepada awak media: “Selain sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, mencegah meluasnya erosi dan abrasi di garis pantai, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan hidup di kalangan pegawai HCML. Karena itu, karyawan kita libatkan dalam peringatan WED. Memperingati Hari Lingkungan Hidup sudah jadi kegiatan rutin HCML setiap tahun sejak 2014. Kegiatan sebelumnya dilakukan di Cilebut – Bogor pada tahun 2014, pada 2015 di Cibinong – Bogor, 2016 di Kampus UI Depok, dan di tahun 2017 di lokasi sekitar Gas Metering Station (GMS) HCML yang ada di Desa Semare – Pasuruan”.
Terkait hal tersebut, Vice President Production HCML Perkasa Sinagabariang tambahkan, selain melibatkan karyawan, penanaman 12.000 bibit pohon mangrove dan membersihkan kawasan pantai dari ‘serbuan’ sampah plastik ini juga berkerja sama dengan Kelompok Mangrove Samudra, suatu Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) di Desa Semare
“Lewat kegiatan pelestarian lingkungan hidup yang melibatkan karyawan dan warga ini, kami berharap dapat meningkatkan hubungan baik antara SKK Migas dan HCML, sebagai pelaku industri hulu migas, dengan pemerintah dan masyarakat lokal. Kelompok Mangrove Samudra tak hanya menyediakan bibit, tetapi juga akan membantu merawat bibit mangrove ini selama satu tahun penuh agar tumbuh bagus” ungkap Perkasa.
Kendati peserta kegiatan penanaman bibit mangrove dan pembersihan sampah plastik lebih didominasi karyawan HCML, beberapa pejabat pemerintah tingkat desa sampai propinsi juga terlibat kegiatan ini. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia tahun 2017, HCML atas dukungan SKK Migas melakukan penanaman 8.000 bibit pohon mangrove, hingga secara keseluruhan HCML sudah menanam 20.000 bibit pohon mangrove di sepanjang garis pantai Desa Semare.
Pungkas Rockyanto Sasabone: “Penanaman bibit mangrove ini merupakan bagian komitmen HCML dalam berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan hidup, sesuai dengan visi dan misi perusahaan dan arahan dari SKK Migas”.
Sementara itu, Kepala Desa Semare Yazid menilai pembersihkan sampah plastik dan tanam bibit mangrove dapat jadi motivasi warga Desa Semare untuk memelihara kebersihan dan menghargai lingkungan hidup. Yazid minta HCML memusatkan kegiatan di depan dermaga, karena dermaga penangkap ikan dari papan kayu yang dibangun HCML beberapa tahun silam itu akan dikembangkan warga menjadi Caffe Laut Semare (CLS). Ujarnya: “Caffenya dibangun dengan dana swadaya. Ditargetkan dibuka Februari 2019. Untuk jadi eco wisata laut, lingkungan harus lebih hijau dan menarik. Karenanya pembersihan sampah plastik dan penanaman mangrove dipusatkan di lokasi ini. Lima tahun lagi, mangrove-nya pasti sudah tinggi dan meneduhkan lingkungan”. (Ayu/Sub/Maritim)