JAKARTA, MARITIM : Sepanjang 2018, penugasan pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Perum Bulog telah melakukan pengadaan sebanyak 3,2 juta ton setara beras dan stok beras CBP di akhir tahun 2018 sebanyak 2,1 juta ton setara beras.
Hal itu merupakan CBP terbesar yang pernah dikelola Bulog dalam lima tahun terakhir. Sedang penyaluran bansos Rastra mencapai 1,2 juta ton dan pengelolaan Operasi Pasar 544 ribu ton. Itu merupakan stabilisasi harga dengan jumlah terbesar selama sepuluh tahun terakhir dan bencana alam sebanyak 6.953 ton di antaranya untuk korban bencana alam di Palu Donggala (Sulawesi Tengah) dan Lombok (NTB).
Sehingga, Bulog meraih penghargaan Palu and Donggala Saviors : Quick Emergency Response in Basic Food Distribution, ajang Apresiasi Indonesia untuk BUMN Tahun 2018, dalam 1 x 24 jam. Di mana Bulog Peduli menggelontorkan bantuan CBP dan CSR pada korban bencana terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
“Semua itu sesuai penugasan pemerintah dan amanat UUD. Perum Bulog terus melakukan tugas-tugasnya demi mewujudkan kedaulatan pangan,” ujar Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, dalam siaran pers, Kamis (3/1).
Ditambahkan, capaian kinerja Bulog 2018 itu menunjukkan pihaknya tetap konsisten menjalankan berbagai penugasan dari pemerintah, untuk menjaga kedaulatan pangan.
Upaya mewujudkan kedaulatan pangan itu dilakukan melalui stabilisasi harga dari hulu hingga hilir. Di sisi hulu, Bulog menyerap hasil produksi petani dalam negeri di seluruh pelosok Indonesia dan bekerjasama dengan TNI, dalam gerakan Serap Gabah Petani (Sergap).
Di hilir, Bulog melakukan pemeratan stok pangan ke seluruh pelosok Indonesia dan stabilisasi harga pangan melalui operasi pasar, yang dilakukan sepanjang waktu. Selain itu juga menyalurkan bansos Rastra, bantuan pangan korban bencana alam, pasokan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta menjual komoditas pangan pokok murah berkualitas melalui berbagai saluran komersial.
Beras sebagai pangan pokok masyarakat Indonesia memiliki andil sebesar 0.130% terhadap inflasi di tahun 2018. Bulog berhasil menstabilkan harga pangan pokok di antaranya, beras umum selama tahun 2018 ada di kisaran Rp11.606/kg, gula pasir Rp13.676/kg, daging sapi Rp114.195/kg dan jagung Rp7.316/kg (sumber: BPS).
Kemudian stok akhir di tahun 2018 komoditas lainnya yaitu gula pasir sebanyak 477 ribu ton, jagung 53 ribu ton, daging kerbau 5,8 ribu ton, minyak goreng 2,6 ribu kiloliter.
“Kami menyadari keberhasilan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras dan pangan pokok lainnya di seluruh daerah akan tercipta bila dilakukan secara bersama dengan dukungan seluruh pihak serta dilakukan dengan perhitungan yang matang dari hulu hingga hilir,” ungkap Buwas.
Pada 2019, Bulog memastikan ketahanan stok dapat terus terjaga dan Operasi Pasar terus dilakukan, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran di masyarakat dan gejolak harga di pasar serta menjamin hasil panen petani dapat diserap sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. (M Raya Tuah)