KARIANGAU KALTIM – MARITIM : Dalam pemanfaatan pengapalan langsung ke negara tujuan yang telah dibuka sejak tahun lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengundang pengusaha lokal di daerah itu untuk mempercepat pemanfaatan direct call tersebut. Isran Noor Gubernur Kaltim mengatakan layanan direct call tersebut dapat dilakukan langsung melalui Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau tanpa harus melalui pelabuhan di Pulau Jawa, seperti Jakarta dan Surabaya.
Untuk itu, Gubernur mengundang pengusaha lokal seperti Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) Kaltim, PT Pelindo IV (Persero), PT Kaltim Kariangau Terminal, dan pimpinan perusahaan lokal di Kaltim. Dalam pertemuan itu, Gubernur Kaltim didampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ichwansyah, Kepala Disperindagkop Kaltim Fuad Assadin, Kadis Perhubungan Kaltim Salman Lumoindong, dan Karo Perekonomian Nazrin
“Direct call melalui TPK Kariangau ini memerlukan partisipasi aktif pengusaha, untuk dapat memanfaatkan efisiensi karena waktu pengapalannya lebih cepat dan biayanya juga lebih murah, berpotensi menumbuhkan keuntungan besar dari sistem direct call ini” ujarnya beberapa hari lalu.
Dalam pertemuan dengan pengusaha tersebut terungkap sejumlah permasalahan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan direct call lewat Pelabuhan Kariangau. Di antaranya kurangnya capaian volume komoditas yang akan diekspor, sehingga tidak efesien dan tidak menguntungkan para pengusaha. Kata Gubernur: “Kalau kita mau jujur, pelbagai produk unggulan Kaltim yang akan diekspor cukup, tetapi belum terkoordinasi dengan baik. Mungkin karena sebelumnya para pengusaha sudah terbiasa melakukan ekspor melalui pelabuhan di Surabaya, Jakarta, Semarang bahkan juga sebagian melalui pelabuhan di Makassar”.
Selain itu, menurut Gubernur adapula masalah administrasi termasuk pula pemberian kemudahan yang belum dapat dilakukan secara optimal, termasuk permasalahan lainnya. Karenanya, Gubernur Kaltim meminta para pengusaha memanfaatkan direct call melalui KKT ini, dan semua masalah yang menjadi ganjalan, harus segera diselesaikan dan temukan formulasi terbaik. (Mrt/2701