SURABAYA – MARITIM : Tahun 2019 ini, untuk ke-empat kalinya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang dikelola PT Pelauhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III, kembali dapat kepercayaan jadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi tahunan International Network of Affiliated Ports (INAP). Gelar tahunan ke-20 yang diselenggarakan 23-24 Januari 2019 lalu, diharap mampu menghasilkan kerangka kerjasama antar pelabuhan dan menyusun program diskon pajak bea masuk dan potongan tarif pelabuhan agar distribusi barang antarnegara kian berkembang.
Terdapat 45 delegasi yang hadir di konferensi dan berkesempatan mengunjungi Terminal Teluk Lamong dan wisata pelabuhan yaitu Surabaya North Quay (SNQ). Saat ini terdapat 10 anggota INAP, yang terdiri dari Cebu Port, Subic Bay, dan Davao Port (Filipina), Chittagong Port (Bangladesh), Colombo Port (Sri Lanka), Dangjin Port (Korea), Transnet Port Terminal (Durban, Afrika Selatan), Kochi Prefectual Government (Jepang), Mokpo Newport Terminal (Korea), Qingdao Port (China), dan Pelabuhan Tanjung Perak (Indonesia). Pelindo III sebagai operator terminal di Pelabuhan Tanjung Perak merupakan anggota tetap dan pendiri INAP.
Athula Hewavithara Managing Director Port of Colombo Sri Lanka, yang merupakan mantan Ketua INAP, katakan dalam konferensi kali ini diharap kerjasama antar jaringan pelabuhan di Asia dan Afrika, dapat berkembang mengikuti kebutuhan saat ini. Ujarnya di depan delegasi peserta konferensi: “Dengan perubahan strategi pengelolaan pelabuhan dan perkembangan industri kepelabuhanan, maka bentuk maupun tujuan kerjasama INAP juga harus berubah menyesuaikan kebutuhan, hingga memberi manfaat yang besar bagi anggotanya. Tak hanya soal pajak dan tarif khusus, tetapi juga termasuk menggalakkan technical exchange programs secara lebih intensif. Sejumlah program yang perlu mendapat pertimbangan kembali adalah diskon bea masuk, potongan tarif, termasuk menggalakkan program pertukaran staf ahli”.
CEO Pelindo III Regional Jawa Timur, Onny Djayus mengatakan INAP merupakan jaringan afiliasi yang mempertemukan beberapa pelabuhan di Asia dan Afrika melalui kerjasama yang intensif. Jelasnya: “Konferensi internasional ini bertujuan memudahkan jaringan bisnis distribusi barang antar pelabuhan yang sudah jadi anggotanya, termasuk mengembangkan penggunaan teknologi, sistem handling, dan standar pelayanan pelabuhan”.
S.D Weerasinghe, Foreign Training Coordinating Officer Port of Colombo menambahkan, ke depan organisasi INAP harus memperluas keanggotaan tidak hanya di antara pelabuhan penggagas organisasi, tetapi juga dengan perusahaan pengelola pelabuhan utama negara.
Jelasnya: “Keanggotaan harus lebih luas, baik dari perusahaan pengelola pelabuhan pemerintah maupun swasta”.
Melalui pertemuan tersebut, diharap ruang lingkup kerjasama dapat ditingkatkan. Seperti antar pelabuhan utama negara yang digagas melalui kerjasama Sister City hingga kerjasama dengan perusahaan pelayaran yang beroperasi di pelabuhan peserta serta antar terminal petikemas. (Erick Arhadika)