Menhub: Pembangunan NYIA Sudah On The Track

Menhub dan Dirjenhubud di tengah awak media
Menhub dan Dirjenhubud di tengah awak media

YOGYA – MARITIM : Kendati sempat diwarnai kontroversi akibat tarik ulur kepentingan, tetapi hingga saat ini pembangunan bandar udara (bandara) baru Yogyakarta ‘New Yogyakarta International Airport’ (NYIA) masih berlangsung “on the track”. Hal itu disampaikan Dirjen Pehubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti di sela rapat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Minggu lalu. Tutur Polana:  “Dalam kontraknya pembangunan bandara harus selesai dani secara keseluruhan dapat dioperasikan penuh pada akhir tahun 2019”.

Rapat dan update progress pembangunan bandara baru di Yogyakarta, dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan diikuti oleh Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Dirjen Perhubungan Darat Budi.Setiyadi, dan Direktur Utama PT. Angkasa Pura I Faik Fahmi.

Read More

Menhub menyatakan bahwa kehadiran bandara baru Yogyakarta ini selain dimaksud untuk meningkatkan konektivitas, juga memiliki misi besar peningkatan kunjungan wisman yang berniat melakukan penerbangan langsung ke pusat budaya mataraman itu. Ujar Menhub: “Saat ini tengah disiapkan skenario agar bandara dapat menunjang pariwisata. Diantaranya dengan menyiapkan akses jalan yang melewati kawasan Candi Borobudur dan akses kereta api untuk memudahkan transportasi wisatawan dan penumpang umum. Kedepan akan dibangun akses jalan ke utara melalui Sentolo sepanjang 20-30 km, guna mendukung wisata Candi Borobudur. Selain itu juga akan disiapkan jalur kereta langsung ke bandara sehingga dapat memangkas waktu tempuh ke dan dari Bandara”.

Menurut Dirjen Hubud, bandara tersebut akan didukung landasan pacu sepanjang 3.250 m x 45 m, garbarata empat unit dan parking stand 23 slot seluas 159.140 m2. Tuturnya: “Dengan dukungan fasilitas itu, bandara ini nantinya dapat melayani pesawat besar seperti Boeing B777, B787, Airbus A330 dan A350 yang mampu terbang langsung ke Jepang, Korea, China, Australia dan negara-negara di Timur Tengah”.

Dijelaskan pula, bahwa Hal ini akan memudahkan wisman untuk mengunjungi obyek wisata di DIY dan Jateng. Di sisi lain, masyarakat Jateng dan DIY juga akan dapat melaksanakan penerbangan umroh dari bandara itu.

Terkait dengan kemungkinan tsunami yang berpotensi melanda bandara yang letaknya berada di tepi Samudera Hindia ini, juga sudah dilakukan antisipasi dan mitigasi secara struktur maupun operasional. Pungkas Dirjen Hubud: “Untuk lebih menumbuhkan rasa aman, akan dilakukan kerja sama dengan para ahli tsunami dari Jepang, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta”. (Erick Arhadita)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *