SURABAYA – MARITIM : Badan Usaha Milik Nwgara (BUMN) kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/ Pelindo III, akan menyiapkan fasilitas sambungan listrik dari darat (shore power connection) untuk memenuhi kebutuhan listrik pada kapal yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Faruk Hidayat Sekretaris Perusahaan Pelindo III menjelaskan, untuk tahap awal pihaknya akan melakukan uji coba dengan penyiapan fasilitas sambungan listrik tersebut di Terminal Dwimatama yang dioperasikan oleh PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Fasilitas yang disiapkan di Terminal Dwimatama akan memiliki daya sebesar 1 mega watt dengan 1 unit shore power connection.
Jelas Sekper Pelindo III di kantornya: “Untuk keperluan itu, kami sudah tandatangani kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia Logistik yang merupakan bagian dari PIHC. Sementara kami siapkan terlebih dahulu untuk kepentingan PIHC. Namun tak menutup kemungkinan, kedepan akan segera kami siapkan di Terminal Peti Kemas Semarang maupun terminal lainnya di Pelabuhan Tanjung Emas”.
Imbuh Faruq, penggunaan shore power connection akan dapat menekan biaya operasional kapal sekitar 25-40%. Hal tersebut didapat dari penurunan penggunaan bahan bakar minyak karena kapal tak perlu lagi menyalakan mesin saat sedang bersandar di dermaga pelabuhan.
Ujarnya: “Selama ini jika kapal bersandar di dermaga, mesin mereka tetap menyala untuk memenuhi kebutuhan listrik. Dengan shore power connection selain lebih efisien karena hemat BBM juga ramah lingkungan karena emisi gas buang di pelabuhan juga berkurang”.
Saat ini beberapa terminal di bawah kelolaan Pelindo III telah dilengkapi dengan shore power connection. Di antaranya BJTI Port, Terminal Teluk Lamong, dan Pelabuhan Benoa Bali. Pelindo III menunjuk dari grup usahanya, PT Lamong Energi Indonesia (Legi) sebagai operator pelaksana penyediaan shore power connection.
Terkait hal itu, Purwanto Wahyu Widodo Direktur Utama PT Lamong Energi Indonesia (Legi) mengatakan pada saat ini permintaan sambungan listrik melalui shore power connection di beberapa terminal pelabuhan di lingkungan Pelindo III cukup tinggi. Karena itu, pihaknya tengah mengkaji kemungkinan untuk mengaplikasikan shore power connection di seluruh terminal pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III di tujuh provinsi. Kata Purwanto: “Saat ini kami tengah melakukan kajian untuk penyiapan di seluruh pelabuhan, dengan menghitung kebutuhan daya di masing-masing daerah, karena kebutuhan listrik untuk kapal ini masih menggunakan catu daya yang dipenuhi oleh PLN” kata.
Memungkasi penjelasan Purwanto katakan, untuk menambahkan permintaan kebutuhan sambungan listrik melalui shore power connection saat ini lebih banyak diminta pelayaran peti kemas domestik. Beberapa perusahaan pelayaran antara lain Meratus, Tempuran Emas, dan SPIL sudah menggunakan layanan sambungan listrik tersebut, sesdangkan perusahaan pelayaran lain masih dalam proses untuk mencapai kesepakatan. (Erick Arhadita)