JAKARTA–MARITIM : Kesiapan finansial yang belum menjadi prioritas, jadi salah satu kendala yang dihadapi masyarakat, dalam menunaikan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci. Juga keterbatasan kuota, yang menyebabkan antrian panjang, 5-10 tahun untuk berhaji.
Kondisi tersebut menginisiasi PT Bank Danamon, dalam hal ini Unit Usaha Syariah (UUS) memgedukasi masyarakat merencanakan keuangannya
untuk berhaji maupun umrah.
Direktur Syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) , Herry Hykmanto dalam silaturrahmi, nasabah Tabungan Haji dan Jurnalis, menjelaskan, inisiatif perencanaan tabungan haji sejak dini, mulai membuahkan hasil yang positif.
Harapannya kata Herry, dapat terus ditingkatkan untuk mendukung perkembangan perbankan syariah Bank Danamon maupun secara Iebih luas di tingkat nasional. Masyarakat Indonesia khususnya muslim di Indonesia, perlu mendapatkan informasi bahwa mereka dapat mulai merencanakan tabungan haji, tanpa mengesampingkan prioritas lainnya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Dijelaskan, melalui edukasi tersebut, tabungan Danamon Syariah hingga Januari 2019, tercatat sekitar 4 juta calon jamaah haji,dengan masa tunggu yang beragam. Jumlah peserta haji di Indonesia masih tergolong rendah dibanding total populasi sekitar 260 juta jiwa, dimana 87 persen diantaranya muslim.
Melihat dari jumlah ini, Harry mengaku, potensi syariah Indonesia masih sangat besar. Dengan catatan, tingkat pemahaman atau literasi dalam hal keuangan di tengah-tengah masyarakat tentu herus dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten untuk memperkuat penetrasi jasa layanan keuangan di Indonesia.
“Bank Danamon lanjutnya, menyadari hal ini dan terus mendukung upaya pemerintah melalui kegiatan-kegiatan edukasi maupun apresiasi kepada publik.“ tukas Harry.(Rabiatun)