Buktikan Kepercayaan, PT DRU Kembali Serahkan Kapal AT 4 KRI ‘Teluk Lada’ Pesanan Kemenhan

Dirut PT Daya Radar Utama Amir Gunawan sedang menyerahkan maket KRI Teluk Lada-521 kepada Menhan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu
Dirut PT Daya Radar Utama Amir Gunawan sedang menyerahkan maket KRI Teluk Lada-521 kepada Menhan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu

JAKARTA  – MARITIM : Galangan nasional milik swasta, PT Daya Radar Utama (DRU), kembali membuktikan kepercayaan yang diberikan oleh bohirnya. Kali ini, galangan yang bermarkas di Jakarta tersebut, sukses mengerjakan kapal jenis landing ship tank (LST) pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Serah terima kapal angkut tank (AT) 4 KRI Teluk Lada-521 secara resmi dilakukan oleh PT DRU kepada Kemenhan RI. Kapal diserahkan langsung oleh Direktur Utama PT DRU, Amir Gunawan, kepada Menteri Pertahanan RI, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, yang didampingi oleh Kepala Staf TNI AL (KSAL), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.

Read More

Dirut PT DRU, Amir Gunawan, mengatakan ini adalah untuk kedua kalinya PT DRU membangun kapal angkut tank milik TNI-AL. Sebelumnya, industri galangan nasional milik swasta ini juga telah mempersembahkan KRI ‘Teluk Bintuni-520’.

“Ada lima kapal yang dipesan, tiga sedang dalam proses pembangunan. Mudah-mudahan Juni tahun ini segera selesai dan diserahterimakan kepada TNI-AL,” ujar Amir, usai upacara serah terima di galangan PT DRU Unit Lampung di Srengsem, Panjang, Lampung, Selasa (27/2).

Menurutnya, pembangunan kapal TNI yang dipercayakan kepada galangannya, adalah suatu kehormatan dan menjadi kebanggaan tersendiri. Karena dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap bangsa Indonesia.

“Ini merupakan satu bukti, bahwa Putra-Putri Indonesia mampu membuat kapal yang tidak kalah hebat. Artinya, galangan nasional Indonesia juga mampu bersaing dengan negara lain,” ungkapnya.

Keberadaan kapal tersebut, diharapkan bisa mendukung tugas pokok TNI-AL, baik untuk kepentingan perang maupun yang lainnya.

Dengan melibatkan galangan nasional, lanjut Amir, banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh komponen bangsa. Di antaranya, mendorong pembangunan dan perekonomian nasional dan daerah serta menghemat devisa negara.

Dalam jangka panjang, dapat membangun sumber daya manusia (SDM) nasional di bidang maritim, yang berkualitas, efektif, efisien dan mandiri.

“Sekali lagi saya berterimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami. Dengan sinergitas dan kinerja yang dibangun cukup baik ini, kami optimis dan siap dipercayakan kembali membangun kapal-kapal berikutnya, yang lebih modern dan lebih canggih,” jelas Amir.

Sementara Menhan, Ryamizard Ryacudu menyampaikan, dalam meningkatkan kemampuan pertahanan nasional, TNI akan menggandeng industri galangan dalam negeri.

“Ini harus disambut baik, agar menjadi momentum penting bagi pembangunan kekuatan pertahanan negara di laut ke depan secara mandiri dan menuju minimum essential force. Karena pada prinsipnya, tidak akan pernah terjadi sebuah pertahanan negara yang kuat tanpa ditopang alutsista kuat serta industri pertahanan yang mumpuni,” urai Menhan.

Sedangkan KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji mengatakan, KRI Teluk Lada-521 akan ditempatkan di Komando Armada III di Sorong, Papua. Hal ini, dalam rangka memenuhi kekuatan armada di perairan timur Indonesia.

“Kita sudah punya tiga armada. Armada I di wilayah barat, Armada II wilayah tengah dan Armada III di wilayah timur. Jadi KRI Teluk Lada-521 ini nanti memperkuat jajaran Armada III,” katanya.

Data dan spesifikasi AT 4 KRI Teluk Lada jenis LST ini adalah memiliki panjang 117 meter, lebar 16,4 meter dan tinggi 7,8 meter. Dapat melaju pada kecepatan maksimal hingga 16 knot, dengan kecepatan jelajah 13 knot, kecepatan ekonomi 12 knot dan radius pelayaran 6.240 mil di laut.

Mampu mengangkut pasukan sebanyak 478 personel. Dengan rincian 111 kru kapal, 361 pasukan serta 6 kru helikopter. Mampu membawa pasukan selama 20 hari. Berat kapal mencapai 2.350 ton dan berat muatan 1.800 ton.

Alutsista TNI-AL ini dirancang untuk mengangkut Tank BMP 3F sebanyak 15 unit dengan berat masing-masing 18,7 ton. Dilengkapi juga Rubber Boat RIB 10M satu unit serta Rubber Boat RIB 7M dua unit.

Kemudian Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP) 4 unit, geladak helikopter 1 unit ukuran panjang 18 meter dan lebar 14,5 meter. Memiliki dua unit meriam ukuran 40 mm dan 2 unit meriam ukuran 12,7 mm. (M Raya Tuah)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *