Menperin Melantik 9 Eselon II di Lingkungan Kemenperin

Menperin Airlangga Hartarto tengah menandatangani berita acara pelantikan sembilan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Eselon II di lingkungan Kemenperin dengan saksi Sekjen Kemenperin Haris Munandar dan Irjen Kemenperin Setyo Wasisto. Tampak salah satu pejabat eselon II yang baru dilantik Ali Murtopo Simbolon yang jadi Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri di Semarang
Menperin Airlangga Hartarto tengah menandatangani berita acara pelantikan sembilan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Eselon II di lingkungan Kemenperin dengan saksi Sekjen Kemenperin Haris Munandar dan Irjen Kemenperin Setyo Wasisto. Tampak salah satu pejabat eselon II yang baru dilantik Ali Murtopo Simbolon yang jadi Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri di Semarang

JAKARTA  – MARITIM : Menperin Airlangga Hartarto, melantik sembilan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Eselon II di lingkungan Kemenperin, di Jakarta, Selasa (12/2). Saksi pada pelantikan tersebut adalah Sekjen Kemenperin Haris Munandar dan Irjen Kemenperin Setyo Wasisto.

Adapun sembilan pejabat Eselon II Kemenperin yang dilantik, adalah Dini Hanggandari sebagai Direktur Industri Logam, Wawas Swathatafrijiah sebagai Inspektur IV, Iken Retnowulan sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Agro, Ali Murtopo Simbolon dilantik menjadi Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri dan Siti Rohmah Siregar sebagai Kepala Balai Besar Industri Agro.

Kemudian Hendro Martono sebagai Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, Yulia Astuti menjadi Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Jonni Afrizon sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri, M Arifin menjadi Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri.

Pada kesempatan sama, Menperin juga mengukuhkan kembali Endang Suwartini sebagai Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Enny Ratnaningtyas jadi Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan serta Roy Sianipar sebagai Asesor Manajemen Mutu Industri Ahli Utama.

Dalam sambutannya Airlangga mengatakan, Kemenperin sebagai leading sector penerapan Making Indonesia 4.0 merupakan salah satu agenda pembangunan nasional. Dengan harapan dapat mempercepat pencapaian aspirasi Indonesia masuk dalam negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030.

Karena, revolusi industri 4.0 adalah sebuah kekuatan besar di sektor industri, di mana teknologi informasi dan komunikasi mampu melahirkan model bisnis baru. Di samping dapat dimanfaatkan untuk proses produksi.

“Untuk itu, saya menginginkan peran serta saudara-saudara untuk memberikan kontribusi terbaiknya, dalam mewujudkan penerapan Making Indonesia 4.0. Mengingat industri nasional memerlukan banyak pembenahan. Terutama dalam penguasaan teknologi yang jadi kunci utama penentu daya saing di era industri 4.0,” kata Menperin.

Hal lain, untuk menjaga kelangsungan pembangunan nasional, pemerintah memprioritaskan membangun SDM mulai 2019. Untuk membangun Indonesia, kita membutuhkan SDM yang maju, unggul dan andal. Tidak hanya dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah mendasar, seperti memenuhi kebutuhan dasar rakyat, namun juga mampu memenangkan persaingan global.

Selain itu, jadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga momentum kinerja perekonomian perekonomian yang tumbuh positif dari segi industri. Berbagai reformasi untuk peningkatan investasi dan ekspor harus terus digulirkan untuk memperkuat kepercayaan para pelaku usaha. Sehingga bisa menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya, membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi pengangguran.

“Disinilah peran seluruh pimpinan unit untuk bertanggungjawab mengelola, mendukung, mengawasi dan mendorong perkembangan industri Indonesia. Sehingga dapat menciptakan iklim industri dalam negeri yang tangguh dan berdaya saing global,” tegas Airlangga. (M Raya Tuah)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *