SUKABUMI – MARITIM : Program Pendidikan Vokasi Industri dilaksanakan sebagai tindak lanjut Inpres No 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM.
“Hingga peluncuran hari ini telah dimitrakan sebanyak 2.612 SMK dan 899 perusahaan industri. Sedangkan total perjanjian kerja sama sebanyak 4.997 perjanjian,” kata Dirjen ILMATE Kemenperin, Harjanto, saat menyampaikan laporan pada Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri dalam rangka Membangun Link and Match antara SMK dengan Industri Wilayah Jabar, di Sukabumi, Jabar, Senin (18/3).
Menurutnya, saat ini penyelarasan kurikulum dan modul pembelajaran sesuai kebutuhan industri sebanyak 34 kompetensi keahlian. Bantuan peralatan praktik untuk SMK sebanyak 855 SMK dari 144 perusahaan industri dan juga dari realokasi anggaran Kemenperin tahun 2017 untuk 74 SMK. Tahun 2019 akan dilanjutkan dengan bantuan peralatan bekerjasama dengan Kemdikbud.
Peningkatan kompetensi guru produktif melalui pelatihan teknis dalam dan luar negeri serta magang di industri sebanyak 1.941 guru selama tahun 2018. Pada 2019 ditargetkan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan magang di industri sebanyak 2.000 orang.
Di samping itu, telah dilakukan pelatihan pedagogic bagi instruktur dari industri (silver expert) bekerjasama dengan Kadin Indonesia dan IHK Trier Jerman, sertifikasi Internasional.
Ditambahkan, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi program pendidikan vokasi industri yang dilakukan pada 2018, sebanyak 64,74% SMK responden telah menerapkan kurikulum hasil penyelarasan.
Sebanyak 51,43% SMK responden belum dapat memenuhi kebutuhan peralatan sesuai standar minimum. SMK yang telah menerima bantuan peralatan baru 37,14% yang telah memanfaatkannya untuk proses pembelajaran dan 76% SMK memiliki guru produktif, tapi perlu peningkatan kompetensi.
Menurut Harjanto, dalam peluncuran program pendidikan vokasi industri kali ini akan dilakukan penandatanganan 646 perjanjian kerjasama antara 133 perusahaan industri dengan 440 SMK. Kemudian dilakukan hibah mesin dan peralatan untuk mendukung praktik di SMK dari 28 perusahaan industri kepada 208 SMK.
Hal lain, akan dilakukan juga pembukaan diklat 3 in 1 sebanyak 260 orang. Yakni diklat animasi sebanyak 75 orang yang akan ditempatkan bekerja di PT Creative Media Nusantara Cinemation Jakarta (Kampoong Animasi), Castle Production Jakarta, Cybermedia Center Jakarta dan beberapa studio serta perusahaan media lainnya di Bekasi, Tangerang dan Solo.
Diklat alas kaki sebanyak 50 orang yang akan ditempatkan bekerja di PT Shoetown Ligung Indonesia di Majalengka. Diklat garmen sebanyak 75 orang yang akan ditempatkan bekerja di PT Pan Asia Jaya Abadi (Bandung), PT Mulia Cemerlang Abadi (Banten), PT Star Fashion Ungaran, PT Hyeraa Garment Indonesia dan PT Sima Prima Indonesia.
Kemudian diklat bagi penyandang disabilitas pada saat sekarang sebanyak 60 orang. Terdiri dari 25 orang diklat garmen yang akan ditempatkan bekerja di PT Mulia Cemerlang Abadi (Banten) dan 35 orang diklat alas kaki untuk penempatan kerja di PT Nokha Internasional Grup, PT Primarindo Asia Infrastructure (Bandung) dan PT Venamon (Bandung). (M Raya Tuah)