JAKARTA – MARITIM : Perum Bulog telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Bencana Alam (bencal) untuk korban terdampak bencana banjir Jayapura sebesar 15.000 kg dan CBP sebanyak 100 ton. Kebutuhan itu untuk memenuhi kebutuhan tanggap darurat.
Selain menyerahkan bantuan CBP, Bulog melalui program Bulog PEDULI bersama Sekar Bulog Papua dan Papua Barat (Pabar), PT Jasa Prima Logistik Bulog cabang Papua dan Pabar serta Kopel Divre Papua dan Pabar telah menyalurkan bantuan tahap pertama senilai Rp44 juta. Bantuan itu berupa kebutuhan sandang, pangan dan bantuan tahap kedua dari CSR Bulog dengan nilai Rp100 juta kepada korban terdampak banjir bandang di Jayapura–Papua.
“Bulog siap menyalurkan CBP Bencal kapan pun dan dimana pun dibutuhkan terutama untuk daerah yang terkena bencana. Telah disiapkan CBP minimal 200 ton untuk setiap provinsi dan 100 ton untuk setiap kabupaten/kota untuk memenuhi kebutuhan tanggap darurat seperti bencana alam dan rawan pangan,” ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh.
Bulog juga memastikan kondisi gudang di daerah Jayapura dan sekitarnya dalam kondisi aman. Pengecekan gudang dilakukan untuk memastikan agar beras yang tersimpan tetap aman dari banjir. Bila ada gudang yang berada dalam area rawan banjir maka dilakukan pemindahan ke gudang yang lain.
Ditambahkan, saat ini stok beras CBP yang tersedia di Bulog Papua dan Pupua Barat sekitar 32 ribu ton, aman untuk ketahanan stok beberapa bulan kedepan. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran masyarakat dan pemerintah daerah.
Beras tersebut siap disalurkan sebagai bantuan bagi masyarakat yang wilayahnya terkena dampak banjir. Beras tersebut tersimpan di seluruh gudang Bulog wilayah Papua dan Papua Barat. Sehingga kapan pun dan dalam jumlah berapa pun pemerintah daerah meminta beras CBP untuk situasi tanggap darurat dan rawan pangan, siap dilayani.
“Stok beras Bulog secara nasional lebih dari 1,8 juta ton, gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia siap menyalurkan stok tersebut bila sewaktu-waktu dibutuhkan pemerintah baik untuk bencana alam maupun untuk stabilisasi harga pangan khususnya beras. Dengan stok yang cukup besar, artinya Bulog siap menjaga 3 pilar ketahanan pangan nasional yakni Pilar Ketersediaan, Keterjangkauan dan Stabilisasi,” ujar Tri Wahyudi Saleh. (M Raya Tuah)