JAKARTA — MARITIM : Pembangunan jalur Kereta Api (KA) dwi ganda atau Double Double Track (DDT) lintas Manggarai – Cakung sepanjang 9,5 km (kilometer) akan diresmikan pengoperasiannya , Kamis (11/4) malam tepatnya pukul hingga Jumat tepatnya 00.30 Wib (12/4).
Titik pengoperasian kata Djumardi Kepala Balai Teknik Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Jakarta dan Banten,di hotel Sriwijaya Jakarta, Senin (8/4),pada titik km 12 dan km 21 pada jalur Jatinegara ke Cakung akan dilakukan kegiatan pemindahan jalur (switchover) pada jalur DDT segmen Jatinegara-Cakung lintas Manggarai-Cikarang.
Nanti, jalur ganda yang baru, akan difungsikan untuk melayani pengoperasian KA jarak jauh dan KA lokal.
Dikatakan, rencana switchover DDT segmen Jatinegara – Cakung ini akan memberikan dampak pada bertambahnya waktu perjalanan KA. Karena nantinya, pengoperasian kereta jalur panjang dan KRL Commuter Line, tidak lagi digabungkan dalam satu jalur.
Ia menjelaskan, proyek DDT ini merupakan proyek yang sudah direncanakan sejak tahun 2002 telah dinanti belasan tahun. “Proyek ini telah diinisiasi sejak 17 tahun yang lalu,”ujarnya.
Ia menbahkan, proyek ini diinisiasi 17 tahun lalu, sejak 2002 sudah dicanangkan pisahkan jalur KRL dan kereta jarak jauh. Tapi baru 2015 dimulai pembangunannya 2017 . Hal ini dikarenakan banyak hal yang perlu disinkronkan , diantaranya pembebasan lahan, maka baru dioperasikan dalam waktu dekat ini.
Lebih jauh tentang pengoperasian DDT ini , ia menjelaskan, rencana switchover DDT segmen Jatinegara – Cakung ini, akan membawa dampak pada bertambahnya waktu perjalanan kereta api. Untuk itu, Kementerian Perhubungan bersama operator yaitu PT.KAI (Persero) dan PT.KCI menghimbau kepada masyarakat pengguna jasa, untuk dapat menyesuaikan waktu perjalanan bagi yang akan menggunakan kereta api serta memohon maaf atas ketidaknyamanan sebagai dampak pelaksanaan switchover.
Selain itu menurut Djumardi, dalam rangka mendukung keselamatan perjalanan operasional kereta api, ketika jalur dwiganda (DDT) diooerasikan, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Kota Jakarta Timur, Pemerintah Kota Bekasi, Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta, Kepolisian Metro Kota Jakarta Timur, Kepolisian Metro Kota Bekasi, DAOP I PT.KAI (Persero) beserta intansi terkait lainnya akan menutup dua pintu perlintasan sebidang. Perlintasan tersebut, yaitu : JPL 52 di Pisangan Lama (Pasar Enjo) dan JPL 66 di Jl. Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Untuk itu dimohon kepada masyarakat, khususnya pengguna kendaraan berbasis jalan raya agar dapat menggunakan beberapa jalan alternatif, seperti flyover Cipinang yang telah dibangun Pemerintah.
Juga sambung dia , Kemenhub dalam rangka mendukung operasional jalur DDT ini juga telah menyelesaikan modernisasi 5 stasiun yaitu Sta.Klender, Sta.Klender Baru, Sta.Buaran, Sta.Cakung dan Sta.Kranji. Diharapkan dengan beroperasinya DDT segmen Jatinegara – Cakung dan 5 stasiun modernisasi akan mendukung terwujudnya target penumpang kereta api perkotaan di wilayah Jabodetabek atau pengguna jasa KRL Commuterline menjadi 1,2 juta orang perhari pada tahun 2019.
“Soal pembebasan lahan, memang berdampak pada masyarakat, tapi dari 64 kepala keluarga kini tinggal 26 yang belum menyetujui besaran ganti rugi,”tutup Djumardi seraya menambahkan tapi uang ganti rugi sudah diserahkan ke Pengadilan Negeri Bekasi.(Rabiatun)