JAKARTA — MARITIM : Permintaan konsumen yang kuat disejumlah segmen , seperti consumer mortgage dan pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance, PT Bank Danamon Indonesia Tbk , mampu membukukan pertumbuhan kredit dan trade finance sebesar Rp138 triliun, pada triwulan I 2019. Bank juga mencatat kualitas aset yang sehat, dengan posisi ratio kredit bermasalah (NPL) menjadi 2,8 persen, dibanding sebelumnya 3,2 persen year on year (yoy).
Dengan kinerja keuangan yang positif diawal tahun ini, menurut Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon, Satinder Ahluwalia, perusahaan bisa membukukan laba bersih sebesar Rp933 miliar. Laba ini ditopang oleh kredit konsumer mortgage yang tumbuh 27 persen, menjadi Rp8,3 triliun. Sementara kredit di segmen enterprise banking masing-masing perbankan korporasi, perbankan komersial dan institusi keuangan, naik 7 persen menjadi Rp39,5 triliun.
“Untuk segmen perbankan UKM, tercatat pertumbuhan sebesar 6 persen menjadi Rp31,1 triliun,”tutur Satinder Ahluwalia, dalam paparan kinerja keuangan Bank Danamon triwulan I 2019, di Menara Bank Danamon, Selasa (23/4).
Lebih jauh tentang kinerja ia mengaku, pada awal tahun 2019 ini pihak perusahaan lebih mengedepankan prudent dalam penyaluran kredit. Kondisi ini terlihat pada pendapatan bunga bersih, turun sekitar 2 persen. Begitu juga pendapatan operasional, turun sekitar 3 persen.
“Ini merupakan strategi perusahaan, untuk menjaga likuiditas,”ujarnya.
Ia menambahkan, perusahaan lebih mengedepankan bagaimana menjaga likuiditas. Karenanya, dalam beberapa sektor bisnis yang dikelola Bank Danamon, seperti penyaluran kredit dan pembiayaan kendaraan bermotor agak diperlambat. Namun, ini masih sesuai dengan rencana bisnis bank.
Contoh diluar perbankan mikro , total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 10 persen , menjadi Rp138,4 triliun meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratia/CAR) Map menjadi salah salu yang terkuat dikelasnya. CAR konsolidaslan dan CAR Bank-only masing-masing berada pada posisi: 22.0 persen dan 22.8 persen,”tutup Satinder.(Rabiatun)