BANDUNG — MARITIM: Upaya melancarkan arus lalu lintas, mudik musim lebaran 2019, terus diupayakan melalui berbagai rekayasa. Namun, rekayasa lalu lintas hanya bersifat masif untuk kelancaran arus mudik lebaran saja .
Untuk itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) angkutan lebaran 2019 tingkat Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Selasa (7/5), Menteri Perhubungan (Kemenhub) Budi Karya Sumadi mengaku, Jabar merupakan lintasan mudik utama. Untuk itu, Kemenhub bersama Kakorlantas Polri sudah membahas penerapan rekayasa maksimal, terutama dari arah Jakarta menuju Tol Cikampek.
Dalam diskusi yang cukup panjang, menurut Menhub Budi Karya, diputuskan penerapan ganjil genap di segmen tertentu. Ini merupakan rekayasa lalu lintas, seperti pemberlakuan pada arus mudik lebaran 2018.”Pada masa mudik Lebaran tahun lalu, arah Jakarta-Brebes menjadi satu arah untuk kendaraan pemudik,” jelas Budi Karya.
Putusan rekayasa jalur lalu lintas ini , karena menurut Budi Karya, tahun ini, Jakarta sampai Cikarang Utama, kapasitas akan meningkat pesat dan kecepatan juga meningkat. Untuk itu, Kemenhub meminta agar informasi ini disampaikan secara luas ke masyarakat agar kelancaran arus lalu lintas bisa terjadi.
“Dinas Perhubungan (Dishub) di wilayah Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon juga diminta untuk memberdayakan jalur non tol, yakni Pantura,” ujarnya.
Kemenhub meminta agar informasi ini disampaikan secara luas ke masyarakat agar kelancaran arus lalu lintas bisa terjadi. Dinas Perhubungan (Dishub) di wilayah Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon juga diminta untuk memberdayakan jalur non tol, yakni Pantura.
“Kami akan fokus pada keselamatan pemudik agar masyarakat bisa mudik dengan lebih baik dan nyaman,”tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.(Rabiatun)