PT Ratu Siapkan Ratusan Tenaga Perhotelan dan Galangan Kapal di Eropa dan Timur Tengah

Deddy Herfiandi (kanan) ikut menyaksikan seleksi calon tenaga perhotelan di Bandung yang akan dikirim ke Eropa dan Timur Tengah.
Deddy Herfiandi (kanan) ikut menyaksikan seleksi calon tenaga perhotelan di Bandung yang akan dikirim ke Eropa dan Timur Tengah.

JAKARTA – MARITIM : Kepercayaan dunia internasional terhadap pekerja Indonesia terus meningkat. Dalam waktu dekat, ratusan pekerja dari berbagai daerah bakal diberangkatkan untuk bekerja di sejumlah hotel internasional dan galangan kapal di beberapa negara di Timur Tengah dan Eropa.

Mereka yang direkrut PT Ratu Oceania Raya (ROR) ini hasil seleksi dari lembaga pendidikan & pelatihan pelaut di kapal pesiar internasional di Bandung dan Bali yang berafiliasi dengan PT Ratu. Di sejumlah restoran dan hotel berbintang itu, mereka akan menandatangani kontrak kerja selama 2 tahun.

Read More

“Setelah mempunyai pengalaman kerja di hotel berbintang, mereka nantinya akan kita salurkan untuk bekerja di kapal-kapal pesiar internasional sebagai sasaran utamanya,” kata Dirut PT Ratu Oceania Raya, Deddy Herfiandi, dalam percakapan dengan Maritim di kantornya, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (24/5) petang.

Deddy mengakui, PT Ratu memang spesialis menempatkan pelaut untuk bekerja di kapal-kapal pesiar internasional. Namun, pihaknya tidak bisa menempatkan langsung mereka yang baru lulus lembaga diklat pelaut (fresh graduate) ke kapal pesiar, karena untuk bekerja di kapal pesiar harus punya pengalaman minimal setahun bekerja di hotel bintang lima.

Untuk menjembatani hal ini, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah hotel bertaraf internasional di Timur Tengah dan Eropa yang mau sebagai “inkubator” untuk menampung pemuda berumur rata-rata 19 tahun ini di perusahaannya. Setelah menyelesaikan kontrak kerja 2 tahun mereka boleh meneruskan bekerja di hotel/restoran, atau keluar untuk selanjutnya bekerja di kapal pesiar.

“Kapal pesiar di Amerika Serikat mempersyaratkan pelaut harus berusia minimal 21 tahun dan memiliki pengalaman kerja di hotel bintang lima minimal 2 tahun,” katanya.

Terkait hal ini, lanjut Deddy, pihaknya bekerja sama dengan lembaga diklat pelaut di kapal pesiar yang berafiliasi dengan PT Ratu. Hingga saat ini, ada 65 lembaga diklat di seluruh Indonesia yang berafiliasi dengan Ratu dan tergabung dalam wadah IER (Independent Educational Representative). Sejumlah lembaga diklat di Bandung, Bali dan Jakarta telah membentuk perusahaan untuk menyeleksi pemuda yang baru lulus diklat tersebut.

Di Bandung beberapa diklat membentuk PT Hospitality Resources Solution (HRS). Di Bali membentuk PT Sumber Daya Mancanegara (SDM) dan PT Saraswati Management (SM), sedang di Jakarta terbentuk PT Garuda Dinamika Sejahtera (GDS).

Beberapa waktu yang lalu, PT Ratu dan perusahaan di Bandung telah melakukan grand recruiting terhadap ratusan pendaftar dan menghasilkan 70 peserta yang lulus seleksi melalui sistem ROXIS  (Ratu Online Job Application System).  Seleksi itu juga disaksikan langsung oleh Gorg Winteres (WN Belanda) dari The Permit House yang mewakili perusahaan di Eropa, serta Clyde Gomes (WN India) yang mewakili perusahaan inkubator (Carrier Corp) dari Timur Tengah.

Menurut Deddy, sejumlah restoran & hotel internasional  di Timur Tengah yang akan menampung pekerja Indonesia itu antara lain di Abudhabi, Qatar, Kuwait, Turki dan Mediterania, sedang di Eropa antara lain Hongaria, Bulgaria, Polandia, Kroasia, Montenegro, Masedonia dan lainnya. Sementara hotel-hotel bintang 5 yang akan menampung antara lain grup Hyyat, Hilton, Sheraton, Marriot dan sebagainya.

Permintaan 300 orang

Dijelaskan, selain di bidang perhotelan dan restoran, lowongan yang tersedia juga untuk spa dan therapis. Setelah di Bandung mendapatkan 70 orang yang siap berangkat, di Bali juga sedang dilakukan seleksi.

Untuk sementara hotel bintang 5 di Timur Tengah dan Eropa akan menerima 300 pekerja Indonesia. Tapi Deddy yakin permintaan  itu akan terus bertambah.

Mereka akan diberangkatkan oleh PT Timur Raya Jaya Lestari karena PT Ratu hanya khusus menempatkan pelaut di kapal pesiar, tidak boleh memberangkatkan tenaga migrant untuk bekerja di darat (hotel). Rencananya, mereka akan diterbangkan akhir Juni atau awal Juli 2019.

Di tengah kesibukan menyiapkan tenaga pehotelan dan pelaut di kapal pesiar, Dirut PT Ratu Oceania Raya Deddy Herfiandi menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim saat berbuka puasa di kantornya, Jumat (24/5).

“Nanti setelah mereka selesai kontrak dan akan bekerja di kapal pesiar, baru PT Ratu yang menyalurkan. Mereka tergiur untuk bekerja di kapal-kapal pesiar milik Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Perancis,” jelasnya.

Lebih jauh Deddy mengatakan, gaji tenaga perhotelan yang dijanjikan cukup menggiurkan, rata-rata 1.500 Euro atau setara Rp 22,5 juta/bulan, di luar asrama dan akomodasi selama bekerja di Eropa. Biaya visa dan tiket pesawat untuk sementara harus dibayar oleh calon pekerja antara Rp 15 – 20 juta/orang.

“Tapi nanti biaya itu akan diganti,” ujarnya seraya menjelaskan bahwa calon pekerja hanya menanggung biaya untuk paspor dan pemeriksaan kesehatan.

Saat ini, lanjut Deddy, seleksi untuk tenaga perhotelan, restoran, spa dan therapis juga sedang berlangsung di Bali. Untuk memenuhi permintaan 300 tenaga perhotelan di Timur Tengah dan Eropa, seleksi juga akan dibuka di Yogyakarta dan kota-kota lainnya.

Selain itu, PT Ratu kini juga menyiapkan calon pekerja untuk bekerja di galangan kapal di Polandia. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk keahlian welder dan fitter (teknis pengelasan) baru 100 orang, tapi nanti diharapkan akan lebih banyak lagi.

Disebutkan, gaji yang ditawarkan untuk welder dan fitter sebesar 12 dolar AS per jam, atau sekitar Rp 168.000/jam. Jadi gaji sebulan bisa mencapai sekitar Rp 42 juta.

“Seleksi untuk ahli welder dan fitter saat ini tengah berlangsung di Jakarta,” tutup Deddy Herfiandi. (Purwanto).

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *