Dispensasi 60% Angkutan Lebaran Untuk Dharma Lautan Utama

Salah satu kapal DLU sandar di Pelabuhan Tanjung Perak

 

Salah satu kapal DLU sandar di Pelabuhan Tanjung Perak

SURABAYA – MARITIM : Perusahaan Pelayaran Nasional PT Dharma Lautan Utama (DLU) yang berkantor pusat di Surabaya, JawaTimur, memperoleh dispensasi penambahan kapasitas angkut penumpang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berkisar antara 15% hingga 60% dari kapasitas kapal yang dioperasikan selama Hari Raya Iedul Fitri 1440 H/Lebaran 2019 M.

Read More

Dispensasi tersebut diberikan bagi 12 unit kapal yang melayari 11 lintasan dan mulai berlaku sejak 21 Mei (H-15) hingga 21 Juni (H+15), berdasarkan persetujuan yang dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) setempat. Ke-12 unit kapal-kapal DLU yang mendapat dispensasi penambahan penumpang, meliputi:

  1. KM Kumala – 3611 GRT/850 pax;
  2. KM Dharma Kartika IX GRT/1.500 pax;
  3. KM Kirana IX 9.168 GT/641 PAX;
  4. KM Dharma Ferry VII;
  5. KM Dharma Rucitra VII;
  6. KM Satya Kencana III;
  7. KM Kirana III – 2635 GRT/740 pax;
  8. KM Kirana – 5299 GRT/900 pax;
  9. KM Dharma Rucitra IX – 496/700 pax;
  10. KM Dharma Kencana – 238 GRT/153 pax;
  11. KM Kirana I – 5299 GRT/900 pax;
  12. KM Dharma Ferry II – 2673 GRT/386 pax

Direktur Usaha DLU Rakhmatika Ardiyanto mengatakan, besaran dispensasi sama dengan yang diterima tahun lalu. Katanya Rabu (29/5/2019) lalu: “Dispensasi diberikan berdasarkan kemampuan akomodasi kapal dan kesanggupan menambah alat-alat keselamatan”.

DLU sanggup memenuhi syarat penyediaan alat-alat keselamatan sebanyak 125% dari total kapasitas existing plus dispensasi. Rakhmatika memberi gambaran, total kapasitas kapal terendah 640 pax per hari dan yang terbanyak 1.600 pax per hari.

Rakhmatika menuturkan, saat ini tingkat keterisian kapal berkisar 70%- hingga 80% atau penjualan seat masih tersedia. Menurut dia, meskipun DLU sudah membuka penjualan tiket secara online sejak H-30, masih banyak konsumen yang tetap membeli tiket on the spot. Rute yang selama ini ramai selama masa mudik dan balik Lebaran adalah Sampit-Surabaya dan Kumai-Surabaya.

“Perilaku mereka relatif masih belum berubah. Pekerja-pekerja perkebunan sawit biasanya baru turun [mudik] menjelang Lebaran dan mereka membeli tiket langsung di pelabuhan,” jelasnya.

Selain itu, ada pula pengaruh jadwal ujian nasional yang jatuh sebelum bulan puasa sehingga arus pemudik sebagian terdistribusi pada awal Ramadhan. (Erick Arhadita)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *