Menhub Sampaikan Belasungkawa Atas Musibah Di KM Tidar

– MARITIM : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bela sungkawa atas kejadian di KM Tidar pada Senin (15/7),yang menelan korban jiwa. Dimana ada seorang penumpang melompat dari kapal dan ada seorang lagi yang diketahui petugas Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan ikut melompat untuk menyelamatkan penumpang tersebut.

“Saya mengucapkan bela sungkawa atas kejadian ini yang menelan korban satu orang penumpang dan hilangnya seorang rekan kami di Kementerian Perhubungan bernama La Ode Arham yang merupakan Kepala Stasiun Radio Pantai (SROP). Saya meminta seluruh pihak yang ada di sana dapat melakukan pencarian dengan maksimal untuk menemukan Arham,”ujar Menhub Budi di Jakarta, Rabu (17/2).

La Ode Arham, yang jatuh kelaut karena melakukan penyelamatan terhadap salah satu penumpang kapal yang melompat ke laut dari dalam kapal, hingga kini masih belum ditemukan.

Menhub Budi mengatakan , apa yang dilakukan oleh La Ode Arham tersebut sebagai tugas mulia yang dilakukannya sebagai pelayan negara. Arham hilang di lautan, karena berupaya menolong salah satu penumpang KM Tidar rute Baubau -Manokwari yang melakukan bunuh diri dengan cara melompat ke laut.

“Niat Arham untuk menolong seorang penumpang yang akan bunuh diri itu adalah tindakan yang mulia dan patut diapresiasi. Hanya saja nasib malang tertimpa kepada dirinya, oleh karenanya saya sekali lagi meminta kepada seluruh jajaran untuk terus mencari Arham hingga ketemu,” jelasnya.

Berdasarkan informasi dari Ditjen Perhubungan Laut, kejadian tersebut bermula ketika di sekitar lautan pulau tiga (masuk tanjung) pukul 16.30 WIT terdengar seorang penumpang berteriak dan hendak loncat dari kapal untuk bunuh diri. Seluruh penumpang berkumpul dan berusaha untuk mencegah hal tersebut, seluruh dek kapal yang salah satunya adalah Kepala SROP Namlea – Disnav Kelas I Ambon, La Ode Arham juga ikut membujuk dan menasehati korban untuk turun dan menggugurkan niat bunuh dirinya, namun malang Arham dan penumpang tersebut terjatuh bersama ke laut dikarenakan genggaman tangan Arham yang kurang kuat di besi dan tubuh korban yang lebih besar.

Setelah kejadian tersebut, kapal langsung balik arah ke lokasi tempat jatuhnya kedua orang itu. Hingga kini, telah ditemukan satu orang yaitu penumpang yang melompat. Saat ditemukan badannya telah terapung dalam keadaan tidak bernyawa sedangkan Arham hingga hari ini belum ditemukan. (Rabiatun).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *