DENPASAR – MARITIM : Terkait dengan realisasi ekspor hasil laut, dari Denpasar Bali maritim.com mencatat bahwa Ikan dan udang dari Bali, selain empat komoditas utama lainnya berhasil jadi penyumbang ekspor terbesar. Berdasar catatan BPS Provinsi Bali, lima komoditas utama yang diekspor pada bulan Mei 2019 antara lain berupa produk ikan dan udang (21,02%), produk pakaian jadi bukan rajutan (14,23%), produk perhiasan/permata (14,20%), produk kayu dan barang dari kayu (9,50%), serta produk perabot rumahtangga, berupa penerangan rumah (8,95%).
Untuk nilai ekspor barang Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada Mei 2019 tercatat mencapai US$ 57.265.829. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 11,00% dibanding nilai ekspor bulan April 2019 (m-to-m) yang mencapai US$ 51.590.035. Sementara itu, capaian Mei 2019 tercatat mengalami peningkatan sebesar 15,66% dari realisasi bulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) yang mencapai US$ 49.513.054.
Sebagian besar ekspor bulan Mei 2019 ditujukan ke Amerika Serikat (29,50%), Australia (8,50%), Singapura (7,73%), Hongkong (6,13%), dan Jepang (5,12%). Kumulatif ekspor barang asal Provinsi Bali periode Januari– Mei 2019 mencapai US$ 264.859.279, nilai ini mengalami peningkatan sebesar 4,73% dibanding dengan keadaan pada tahun 2018 (y-on-y) yang mencapai US$ 252.909.130.
Sementara itu untuk nilai impor Provinsi Bali tercatat mencapai US$ 22.174.444 pada Mei 2019. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 10,83% dibanding dengan keadaan bulan April 2019 (m-to-m) yang tercatat mencapai US$ 20.007.603. Capaian bulan ini tercatat mengalami peningkatan sebesar 12,35% jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) yang mencapai US$ 19.736.466. Sebagian besar impor pada bulan Mei 2019 tercatat berasal dari Hongkong (31,66%), Tiongkok (16,54%), Singapura (11,81%), Amerika Serikat (8,94%), dan Australia (5,63%).
Komoditas utama yang diimpor pada bulan Mei 2019 antara lain produk minyak atsiri, kosmetik, dan wangi-wangian (15,92%), produk mesin dan peralatan listrik (12,75%), produk barang-barang dari kulit (11,92%), produk lonceng, arloji, dan bagiannya (11,55%), dan produk mesin dan perlengkapan mekanik (9,49%). Kumulatif impor barang Provinsi Bali periode Januari–Mei 2019 tercatat mencapai US$ 102.493.107, mengalami peningkatan 45,28% dibanding dengan keadaan pada tahun sebelumnya (y-on-y) yang mencapai US$ 70.550.811. (Adit/Dps/Maritim)