Munas ke-2 Aptesindo, Usung Komitmen Kelancaran Arus Barang

Munas Aptesindo (24/7)
Munas Aptesindo (24/7)

MEDAN- Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Peti Kemas Indonesia (Aptesindo) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 di Medan Sumatera Utara, pada Rabu (24/7/2019).

Munas yang mengambil tema ‘Peran Aptesindo dalam implementasi Permenhub No:PM 25 tahun 2017 dan PMK No.23/PMK.04/2015, Guna Menunjang Arus Barang di Pelabuhan’ itu dihadiri Sekjen BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Erwin Taufan, Ketua BPD GINSI DKI Jakarta Capt.Subandi, Pengurus DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sumut, Kantor Karantina Ikan dan Karantina Pertanian Pelabuhan Belawan Medan, serta stakeholders lainnya.

Read More

Selain itu dihadiri Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan Jeje Julita Piris, Kepala Kantor Bea dan Cukai Type Madya Belawan Tri Utomo, Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sumatera Utara Oza Olivia, Direktur Operasional dan Komersial PT.Pelabuhan Indonesia I, Syahputera, dan manajemen Belawan International Container Terminal (BICT).

Direktur Tehnis Kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Fajar Doni mengatakan mengajak para pengusaha TPS untuk bersama mewujudkan national logistic ecosistem.

Saat ini, ungkapnya, rangking kinerja logistik RI mengalami kemerosotan dari sebelumnya di peringkat 112 global kini di posisi 116.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengajak para stakeholders kepelabuhanan dan logistik untuk berkomitmen menekan biaya logistik dan menurunkan masa inap barang atau dwelling time di pelabuhan untuk menaikkan rangking kinerja ligistik RI di tingkat global.

“Negara-negara lain gencar melakukan inovasi-inovasi percepatan dan efisiensi layanan logistiknya,”ujar Fajar Doni, saat menyampaikan pemaparannya pada Munas tersebut.

Fajar Doni mengapreaiasi Aptesindo yang selama ini sangat membantu Ditjen Bea dan Cukai dalam hal ini upaya menekan dwelling time dan mendorong kelancaran arus barang.

Berdasarkan data Ditjen Bea dan Cukai, imbuhnya, rata-ratavdwelling time secara nasional saat ini 3,35 hari dengan rincian di pelabuhan Tanjung Priok 3,87 hari, Belawan 3,33 hari dan di Makassar 3,37 hari

 

Ketua Umum Aptesindo M.Roy Rayadi mengatakan, pengusaha TPS anggota Aptesindo berkomitmen mendukung penuh program pemerintah mewujudkan sistem logistik nasional yang efektif, efisien dalam kelancaran arus barang.

Ketua Umum Aptesindo,M.Roy Rayadi

Roy menjelaskan, kegiatan anggota Aptesindo merupakan buffer atau pendukung dari terminal peti kemas dalam kegiatan pindah lokasi penumpukan peti kemas (PLP) barang impor, dan tidak ada penambahan biaya apapun lantaran mengadopsi ketentuan yang ada di terminal peti kemas pelabuhan.

“Kegiatan PLP sekarang ini dahulu namanya over brengen yang telah berlangsung sejak tahun 1989,”ucapnya.

Roy mengatakan, seluruh kegiatan PLP itu bisa di pantau secara real time dan menggunakan elektronik seal (e-seal) terintegrasi dengan sistem kepabeanan, terminal peti kemas, pemilik barang (importir) dan instansi terkait lainnya.

“Bahkan seluruh barang yang dilayani di fasilitas tempat penimbunan sementara (TPS) anggota Aptesindo telah dicover asuransi,”ucap Roy Rayadi yang juga menjabat Direktur Eksekutif PT.TPFT Graha Segara.

Dia mengatakan, layanan di fasilitas TPS anggota Aptesindo saat ini sudah mengimplementasikan program pemerintah yakni layanan 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu (24/7).

Pada Munas ini, Aptesindo juga akan membuka Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Medan, kemudian DPW Semarang dan DPW Surabaya.(mad/hb)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *