JAKARTA — MARITIM : Mendorong terciptanya ekosistem rantai nilai halal (halal value chain) dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, Bank Indonesia (BI) memperluas skema temu bisnis (business matching) usaha syariah kepada investor dan pelaku usaha syariah.
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, ini menjadi salah satu fokus penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2019 di tingkat regional. Melalui model bisnis halal value chain, BI tidak hanya mendorong keterhubungan antara local value chain dari pengembangan usaha syariah di domestik. Tapi juga ke tingkat yang lebih tinggi dalam lingkup global halal value chaindengan, bertujuan meningkatkan ekspor, serta menghadirkan alternatif produk untuk substitusi impor.
Dody dalam sambutannya pada pembukaan FESyar Regional Sumatera di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (02/08) mengatakan, Penyelenggaraan FESyar Regional Sumatera merupakan rangkaian menuju FESyar Indonesia 2019 yang akan diselenggarakan pada bulan November di Surabaya. FESyar Regional Sumatera merupakan FESyar pertama dari rangkaian FESyar di tingkat regional. Di regional Sumatera, pelaksanaan FESyar telah diawali dengan agenda Pra-FESyar (Road to FESyar) di berbagai kota di regional Sumatera. Selanjutnya, FESyar ke-2 akan diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Mengangkat tema “Penguatan Ekonomi Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional”, FESyar Regional Sumatera berlangsung selama 3 hari, mulai 2-4 Agustus 2019 di Palembang, dan meliputi tiga tiga) kegiatan utama, yaitu shari’a forum, shari’a fair dan business matching.
Kegiatan ini diharapkan, dapat terus mendorong para pelaku ekonomi syariah bersama para pengambil kebijakan untuk terus memperkuat pengembangan dan implementasi ekonomi syariah yang selama ini telah dilakukan di berbagai wilayah Sumatera. Terlebih lagi, dengan posisi Sumatera yang berada pada persimpangan antar berbagai negara, rencana pengembangan kawasan industri halal di pulau Batam dan Bintan, serta wisata halal di Kepulauan Riau dan Sumatera Barat, yang merupakan 2 dari top 10 destinasi wisata halal di Indonesia, berpotensi semakin mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera. (Rabiatun)