Gandeng TNC, Terapkan Penangkapan Ikan Berkelanjutan

JAKARTA – MARITIM : Guna mewujudkan praktik penangkapan ikan berkelanjutan, sebanyak 12 perusahaan yang mewakili perikanan, distributor lokal, dan eksportir ikan kakap dan kerapu, menjalin kerja sama dengan bergabung dalam Fisheries Improvement Project  (FIP) yang digagas The Nature Conservancy (TNC). Bentuk kerja sama yang terjalin antara dua entitas ini mencakup bantuan proses pendataan dan analisis pada proses penangkapan ikan.

Langkah ini diambil mengingat salah satu kendala yang dihadapi penangkapan ikan jenis kakap dan kerapu adalah pada ketelusuran yang sebagian besar penangkapannya dilakukan oleh aktivitas nelayan kecil dengan kapasitas kapal di bawah 10 GT. Peter Mous Direktur Program Perikanan TNC dalam acara peluncuran FIP di Jakarta, Rabu lalu berucap: “Nelayan tradisional adalah tulang punggung perikanan di Indonesia. Sekitar 70% nelayan Indonesia bergantung pada mata pencaharian ini untuk menghidupi mereka. Lewat kerja sama dengan jaringan logistik dan industri, kita dapat mengembangkan manajemen yang kuat menjaga penangkapan ikan secara keberlanjutan”.

Dalam peluncuran tersebut, para perusahaan mitra tak hanya menyepakati komitmen untuk tidak menangkap ikan usia muda, namun juga membahas rencana jangka panjang untuk mengawasi hasil tangkapan dengan target memenuhi syarat keberlanjutan secara formal, seperti sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC). Muhammad Ilman Direktur Indonesia Oceans Program TNC mengemukakan kerja sama ini diharap dapat jadi model penangkapan ikan kakap dan kerapu di Tanah Air. Ia seebutkan volume total ekspor dari 12 perusahaan itu setidaknya mencapai 15.000-16.000 ton dari total 85.000 ton yang diekspor Indonesia.

“MSC memiliki standar untuk kelestarian alam, stok, dan soal kesejahteraan tenaga kerja. Saat ini, kami melakukan kajian bagaimana mitra-mitra ini mewujudkan standar tersebut. Setelah dikaji, kami analisis sehingga diketahui bagaimana kondisinya. Dengan ini akan  diketahui masalah utama yang dihadapi dan akan kami bantu untuk meningkatkannya dan bagaimana mencapainya, sehingga mereka bisa berstandar internasional,” papar Ilman dalam kesempatan yang sama.

Observasi pemerintah yang dikutip TNC mengindikasikan bahwa terdapat 100 spesies kakap, kerapu, dan ikan lencam (emperor) yang berada dalam kondisi memprihatinkan. Sebagian besar ikan yang ada telah ditangkap dan hanya menyisakan sekitar 20% dari populasi normal mereka.  Komitmen untuk tak menangkap ikan usia muda diharap akan dapat menciptakan populasi kakap dan kerapu yang lebih ideal untuk Indonesia. (Mrt/2701)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *