Kerusuhan di Papua, Ditjen Hubud Terus Pantau Dan Tingkatkan Kewaspadaan Keamanan Bandara

kendaraan yang dirusak massa di lahan parkir bandara Sorong.
kendaraan yang dirusak massa di lahan parkir bandara Sorong.

JAKARTA– MARITIM :  Sebagai objek vital nasional,  berkaitan dengan kondisi keamanan yang tidak kondusif, di Papua, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti menghimbau, agar seluruh  Unit Penyelenggara Bandar Udara  (UPBU) dan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) untuk terus meningkatkan kewaspadaan.

“Kami menghimbau kepada seluruh Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah untuk meningkatkan keamanan bandar udara di wilayah kerjanya  dan juga setiap  Bandar Udara untuk meningkatkan kewaspadaan keamanan di bandaranya karena bandara adalah objek vital nasional dan  bandara satu-satunya akses yang cepat untuk mobilisasi” tegas Polana, di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (19/8) sore.

Dikatakan, dengan mempertimbangkan kondisi keamanan di daerah Papua, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengambil langkah-langkah agar keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan berjalan dengan normal dan sesuai ketentuan.

Himbauan ini dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan melalui  surat edaran No SE 14 Tahun 2019 agar setiap  Kantor  Otoritas Bandar Udara Wilayah , UPBU serta  BUBU melakukan :

  1. Peningkatan pengamanan dan penjagaan terhadap batas – batas wilayah kerja bandara khususnya daerah keamanan terbatas
  2. Meningkatkan pemeriksaan keamanan terhadap orang dan barang bawaannya , kendaraan dan barang muatannya serta kargo dan pos yang akan masuk ke daeran keamanan terbatas
  3. Melakukan penilaian resiko terhadap adanya potensi ancaman kerusuhan massa yang akan menimbulkan terjadinya tindakan melawan hukum penerbangan
  4. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah dalam hal pengawasan keamanan secara maksimal terhadap penanggulangan keadaaan darurat keamanan bandar udara
  5. Menetapkan perubahan status kondisi bandara berdasarkan hasil penilaian resiko
  6. Meningkatkan kordinasi dan komunikasi dengan TNI/Polri dalam rangka penanggulangan keadaaan darurat.
  7. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah untuk meningkatkan pengawasan terhadap bandara di dalam wilayah kerjanya  dan memastikan langkah – langkah keamanan yang dilakukan sesuai dengan prosedur.

Sementara itu Kantor  Otoritas Bandar Udara Wilayah  IX  dan Wilayah X  telah   meminta kepada  seluruh bandara di wilayah kerjanya masing – masing untuk berkoordinasi  dan berkomunikasi dengan dengan pihak pemerintah daerah dan  juga aparat keamanan TNI/Polri untuk bekerjasama dalam menjaga keamanan agar dapat menghindari meluasnya kerusuhan ke wilayah bandara.

Terus Pantau

Sementara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus melakukan pemantauan, terkait kerusuhan yang terjadi di Bandar Udara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua, dengan terus melakukan koordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IX dan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) DEO Sorong.  Polana B. Pramesti, menjelaskan saat ini kondisi Bandar Udara DEO Sorong sudah dapat dikendalikan.

“Petugas gabungan telah melakukan langkah cepat dengan melakukan pengamanan dan pengendalian di Bandar Udara DEO Sorong, meski sebelumnya sekelompok massa sempat memasuki wilayah parkir kendaraan dan merusak fasilitas terminal,” jelas Polana.

Polana mengimbau kepada seluruh Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Otoritas Bandar Udara (OBU) untuk terus meningkatkan pengawasan keamanan di lingkungan bandar udara dengan terus melakukan koordinasi dengan TNI/Polri.

“Diimbau kepada Seluruh petugas bandara wajib memastikan keamanan dan keselamatan bandar udara dan penumpang, serta terus berkoordinasi dengan aparat keamanan,” tegas Polana.

Adapun kronologis kerusuhan yang terjadi di Bandar Udara DEO Sorong, pada pukul 15.05 WIT, sekelompok massa datang ke area parkir bandar udara dan merusak sejumlah kendaraan yang terparkir serta merusak beberapa fasilitas di bandara. Aparat keamanan dan petugas bandara berhasil mengamankan dan mengendalikan situasi menjadi kondusif.

Pada pukul 16.06 WIT, Maskapai Sriwijaya Rute Sorong-Makassar telah memberangkatkan penumpang menuju Makassar. Beberapa pesawat, dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan, penerbangan menuju Sorong ditunda untuk sementara.

Polana menambahkan, dengan situasi bandara yang telah kondusif, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan Aparat Keamanan TNI/Polri di wilayah Papua dan Papua Barat yang sigap dalam mengendalikan situasi.(Rabiatun)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *