Basarnas Evakuasi 303 Korban Kebakaran KM Santika Nusantara

Korban kebakaran KM Santika Nusantara saat dievakuasi
Korban kebakaran KM Santika Nusantara saat dievakuasi

SURABAYA – MARITIM : Saking seringnya terjadi musibah laut di lokasi ini, perairan Pulau Masalembm mendapat julukan ‘the Indonesia’s Bemuda triangle’ – segitiga bermuda di Indonesia. Musibah yang paling monumental, terjadi pada 27 Januari 1981 terhadap KMP “Tampomas” 2 berbobot 6139 GRT dengan daya muat 1250-1500 penumpang yang kala itu mengangkut 1442 penumpang dan 82 ABK, dalam pelayaran dari Jakarta menuju ke Makassar mengalami kebakaran. Dalam musibah ini, diperkirakan sekitar 288 orang meninggal di dek bawah kapal, serta ratusan orang yang hilang bersama tenggelamnya bangkai kapal, ditambah pula yang tenggelam di laut ketika akan menyelamatkan diri. Dalam musibah itu, 753 penumpang berhasil diselamatkan.

Setelah kejadian tersebut, tercatat beberapa kali lagi musibah pelayaran di perairan pulau Masalembu, antara lain menimpa kapal-kapal KM Senopati Nusantara (28 Desember 2006), KM Mutiara Indah (19 Juli 2007), KM Fajar Indah (27 Juli 2007) dan KM Teratai Prima (11 Januari 2009), serta masih banyak lainnya. Selain musibah tenggelam atau terbakarnya kapal laut, di perairan ini juga pernah terjadi hilangnya pesawat terbang Adam Air yang dalam penerbangan Jakarta-Makassar, diduga kuat tercebur ke perairan Masalembu.

Musibah Terbaru

 Kabar mutakhir, Kamis (22/08/2019)  malam/Jum’at (23/08/2019) dinihari lalu KM Santika Nusantara, terbakar dalam pelayaran dari Tanjung Perak – Banjarmasin. Badan Nasional Pencarian & Pertolongan (Basarnas) bersama tim gabungan yang segera bergerak, telah berhasil mengevakuasi sebanyak 303 penumpang dan awak kapal. Tholib Vatelehan Juru bicara Basarnas Surabaya kepada awak media, kemarin memastikan jumlah korban yang telah dievakuasi tersebut terdata hingga pukul 11.00 WIB.

Dari 303 penumpang yang segera dievakuasi dengan Kapal Negara (KN) ‘Cundamani’, tiga di antaranya meninggal dunia. Sedang puluhan korban lainnya telah dievakuasi terlebih dahulu ke Surabaya menggunakan dua kapal, yaitu 64 orang menggunakan kapal penumpang KM Dharma Ferry VII, serta 23 orang menggunakan kapal niaga KM Spill Citra.

KM Santika Nusantara diinformasikan terbakar di perairan Masalembu pada sekitar pukul 20.45 WIB, Kamis malam, 22 Agustus, saat berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kapal penumpanhg jenis roll on – roll off (roro) itu, selain membawa ratusan penumpang, yang jumlahnya sampai sekarang masih belum terkonfirmasi secara pasti, juga memuat 84 unit kendaraan berbagai jenis.

Selain itu, Tholib menambahkan, terdapat 161 korban yang pada Jumat (23/8) dari perairan Masalembu dievakuasi ke Sumenep, Madura, untuk kemudian segera dibawa ke Surabaya menggunakan bus. Imbuh Tholip pula: “Tim SAR gabungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sampai sekarang hingga sepekan mendatang masih akan terus lakukan pencarian terhadap korban yang kemungkinan masih ada di perairan”.

Tim Basarnas, siaga di dermaga kedatangan evakuasi

Belasungkawa Gubernur

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur menyampaikan bela sungkawa kepada para penumpang KM Santika Nusantara yang terbakar di perairan Masalembu.

Ujar Gubernur Jatim di sela kedatangan puluhan korban yang dievakuasi menggunakan Kapal Negara (KN) Chundamani di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya: “Ada tiga penumpang yang meninggal dunia. Kami sampaikan duka cita yang mendalam. Semoga para korban yang meninggal dunia mencapai khusnul khatimah, sementara keluarganya yang ditinggal tetap tabah”.

Seluruhnya terdapat 56 penumpang KM Santika Nusantara yang dievakuasi menggunakan KN Chundamani. Mereka semula diselamatkan oleh para nelayan dan dapat pertolongan di Pulau Masalembu. Ungkap Gubernur Jatim: “Selain tiga yang meninggal dunia. 53 korban lainnya saya lihat tadi kondisinya sehat dan baik. Mereka sampaikan terima kasih kepada masyarakat Pulau Masalembu yang telah memberi bantuan berupa makanan dan pakaian, sebagai sekedar ganti pakaian mereka yang basah”. (Erick Arhadita)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *