GRESIK JATIM – MARITIM : Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap mendapat konfirmasi lebih awal terkait keahlian khusus untuk mendukung tenaga kerja di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela meninjau kawasan JIIPE: “Kami ingin cocokkan specific skill yang dibutuhkan seperti apa supaya tenaga kerja dapat dipersiapkan sejak awal”.
Ia mengatakan akan mempersiapkan tenaga kerja dengan melibatkan lulusan SMA, SMK, Madrasah Aliyah, termasuk lulusan D1 sampai D3, S2 dan seterusnya. Bagi Pemprov Jatim, JIIPE yang saat ini berproses menjadi kawasan industri, pelabuhan, perumahan, wisata dan perhotelan dapat bekerja sama dalam proses rekrutmen tenaga kerja. Karena itu pemetaan dilakukan lebih dini agar dapat jadi informasi lebih fokus di bidang penyaluran tenaga kerja.
Gubernur Jatim juga mengatakan setiap proses limbah di JIIPE akan mudah dikontrol hingga tak mungkin membuang limbah ke laut karena ada pengawasan. Ucapnya: “Utamanya bagi limbah B3, tak mungkin dibuang ke laut karena proses pengelolaannya dilakukan di dalam”.
JIIPE merupakan kawasan terintegrasi dengan total area 3.000 hektare yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi dan hunian berkonsep kota mandiri yang juga jadi kawasan percontohan bagi pengembangan industri di Indonesia. Khusus kawasan industri JIIPE, seluas 1.761 hektare dengan didukung pelabuhan laut dalam 400 hektare dan hunian dengan konsep kota mandiri di areal 800 hektare. (Erick Arhadita)