MADIUN JATIM – MARITIM : PT Industri Kereta Api (Persero)/INKA menerima kunjungan delegasi sejumlah negara Afrika yakni Zimbabwe dan Angola, yang tertarik untuk melakukan kerja sama di bidang produk perkeretaapian di Indonesia. Ujar Budi Noviantoro di sela menerima kunjungan perwakilan Zimbbwe dan Angola di PT INKA Madiun, beberapa hari lalu: “Delegasi dari Zimbabwe dan Angola ini jauh-jauh datang karena sangat tertarik dengan PT INKA. Intinya mereka ingin membeli kereta api”.
Kunjungan delegasi Zimbabwe dan Angola ke PT INKA juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan acara Indonesia-Africa Infrastructure Forum Dialogue (IAID) di Bali pada 20-21 Agustus 2019. Menurut Dirut PT INKA, Afrika merupakan pasar yang sangat potensial karena wilayahnya sangat luas namun belum banyak memiliki infrastruktur transportasi. Sayang, negara-negara di Afrika tersebut, seperti Zimbabwe dan Angola, memiliki masalah keuangan untuk pembiayaan.
Untuk itu, PT INKA telah memberi sejumlah opsi sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Budi Noviantoro menjelaskan, pihaknya akan mengembangkan sinergi BUMN yang disebut Indonesian incorporated.
Melalui sinergi BUMN tersebut, PT INKA berupaya untuk mendapat pasar pengembangan produk perkeretaapian di Afrika. Yakni meliputi penyediaan sarana perkeretaapian dan prasarananya, termasuk infrastruktur, operasional, pemeliharaan, dan solusi pendanaan.
Jelasnya lebih jauh: “Jadi kita lihat, negara mana di Afrika yang memiliki komoditas bagus, dalam jumlah banyak, dan partai besar. Nanti teman-teman dari BUMN tambang yang akan masuk duluan dan join dengan mereka. Dari hasil tambang tersebut yang akan digunakan untuk pembayaran kereta apinya”.
Dirut PT INKA menambahkan, saat ini pihaknya masih dalam tahap pembahasan dengan sejumlah negara Afrika tersebut. Ia berharap bersama sinergi BUMN, pihaknya akan dapat menggarap pasar Afrika yang cukup potensial. (Erick Arhadita)