AMLAPURA BALI – MARITIM : Pembangunan proyek pengembangan dermaga Tanah Ampo, di Kabupaten Karangasem Bali, yang telah cukup lama terkatung-katung, akhirnya mulai menemui titik terang. Yakni dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem, terkait Pembangunan Pelabuhan Tanah Ampo, akhir Agustus lalu bertempat di Wiswa Sabha Pratama Kantor Gubernur Bali, Denpasar.
Menurut Watab Koster Gubernur Bali, kelanjutan pembangunan dermaga internasional yang akan didedikasikan untuk melayani kapal-kapal pesiar yang berkunjung ke Bali dengan sandari di pelabuhan yang terletak di wilayah kabupaten ujung timur Pulau Bali yang biasa disebut ‘bumi lahar’ ini adalah sebagai keseriusan komitmen pemerintahannya mewujudkan visi pengembangan infrastruktur terintegrasi darat, laut dan udara.
“Dermaga Tanah Ampo yang dari dulu tidak selesai-selesai saya anggap penting dalam rangka mengintegrasikan infrastruktur di Bali. Astungkara, dalam perkembangan sekarang, sudah ada lampu hijau dari Presiden dan Menhub juga sudah melihat langsung. Untuk itu, sekarang tahapan-tahapannya harus diselesaikan agar secepatnya terlihat progres dari proyek ini,” kata Gubernur kelahiran Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.
Gubernur Koster sangat berharap kelanjutan pembangunan dermaga bertaraf internasional di kawasan Tanah Ampo berdampak terhadap terjadinya pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat Karangasem. Lebih jauh dikatakan: “Kami di Provinsi tidak minta banyak. Biar kelak Kabupaten Karangasem yang akan lebih banyak menikmati hasilnya, sampai 70% tidak masalah jika sudah beroperasi nanti. Karena tugas kami di Provinsi untuk membantu meningkatkan perekonomian di daerah seperti Karangasem”.
Namun Gubernur mengingatkan agar ke depan pengelolan dermaga yang ditujukan sebagai salah satu infrastruktur penunjang pariwisata Bali ini dilakukan secara profesional. Pesan Gubernur: “Selama ini ada anggapan kita hanya mampu membangun, dan tidak pandai memelihara. Anggapan semacam itu, harus dihilangkan. Karenanya, proyek ini kita kelola secara baik dan profesional hingga betul-betul memberi manfaat bagi masyarakat luas, terutama di Karangasem”.
Selanjutnya terkait sistem pembangunan dermaga yang akan mengakomodasi kapal pesiar atau cruise dari mancanegara ini akan menggunakan pola kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan badan usaha swasta. Imbuh Gubernur Bali: “Saya lihat desainnya bagus sekali”.
Sementara itu Direktur Jenderal Hubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub Agus Purnomo mengungkapkan bahwa progres pembangunan Dermaga Tanah Ampo telah berjalan sesuai tahapan dan rencana. Kemenhub sendiri menurutnya akan memberi dukungan terhadap proyek ini. Ujarnya: “MoU ini adalah langkah awal yang penting untuk tahapan selanjutnya. Saya bersyukur di Bali semuanya bersemangat untuk mewujudkan dermaga ini, dan tentunya akan sangat mudahkan tahapan kedepannya. Untuk tahap awal pembangunan pada tahun ini akan dimulai dengan menyempurnakan dermaga, sebagai tempat sandar kapal-kapal berukuran besar. Kemudian baru akan dilanjutkam dengan pembangunan-pembangunan terminal dan sarana pendukung lainnya, terutama untuk mendukung industri pariwisata setempat”.
Di kesempatan yang sama, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengaku bersyukur dengan progres cepat penyelesaian pembangunan dermaga Tamah Ampo. Ucapnya: “Tentu kami berharap dengan beroperasinya dermaga ini, akan dapat membantu Kabupaten Karangasem dalam membangun perekonomian, dan juga mengejar ketertinggalan dengan kabupaten-kabupaten lain di Bali”. (Adit/Dps/Maritim)